Partisipasi Perempuan Lebih Tinggi dalam Program Cek Kesehatan Gratis, Obesitas Sentral Jadi Temuan Utama
markdown Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat antusiasme kaum perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki dalam mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah berjalan sejak Februari 2025. Data ini diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Kamis (12/6/2025). Menurutnya, fenomena ini menarik untuk dicermati, mengingat usia harapan hidup perempuan cenderung lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
"Partisipasi perempuan dalam CKG jauh lebih tinggi. Ini menjadi perhatian bagi kita para laki-laki untuk mencontoh dan lebih peduli terhadap kesehatan," ujar Menkes Budi.
Senada dengan Menkes, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr. Iwan Ariawan, memaparkan data yang menunjukkan dari total 8.623.665 peserta CKG, 5.366.372 di antaranya adalah perempuan (62,24%), sementara laki-laki hanya 3.257.293 (37,76%).
"Kita melihat bahwa mayoritas peserta CKG adalah perempuan, hampir dua pertiganya. Padahal, komposisi penduduk kita seimbang, 50% laki-laki dan 50% perempuan. Ini mengindikasikan kesadaran laki-laki untuk memeriksakan kesehatan masih perlu ditingkatkan," jelas dr. Iwan.
Selain data partisipasi, program CKG juga mengungkap sejumlah masalah kesehatan yang umum ditemukan di masyarakat. Salah satu yang menonjol adalah obesitas sentral, yang diukur melalui lingkar pinggang.
- Obesitas Sentral:
- Pria: Lingkar pinggang di atas 90 cm
- Wanita: Lingkar pinggang di atas 80 cm
"Dari peserta CKG, 50% perempuan mengalami obesitas sentral. Pada laki-laki, angkanya 25%. Ini sangat tinggi dan merupakan faktor risiko utama untuk hipertensi dan diabetes melitus," terang dr. Iwan.
Lebih lanjut, dr. Iwan menjelaskan bahwa peserta CKG dengan obesitas sentral memiliki risiko 1,5 hingga 2 kali lipat lebih tinggi untuk menderita hipertensi dan diabetes. Kedua penyakit ini merupakan faktor risiko utama untuk penyakit yang lebih serius seperti jantung dan stroke.
Data CKG juga menunjukkan bahwa:
- 20,9% peserta mengalami hipertensi
- 5,9% peserta didiagnosis diabetes
Kondisi ini menempatkan mereka pada risiko tinggi terkena stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Ironisnya, masalah kesehatan ini sudah mulai muncul di usia muda. Data menunjukkan hipertensi mulai muncul pada usia 18 tahun, dan prevalensinya meningkat menjadi 1 dari 3 orang pada usia 40 tahun ke atas. Sementara itu, diabetes juga mulai mengintai usia muda, dan 1 dari 10 orang berusia di atas 40 tahun menderita penyakit gula darah tinggi.