Pemerintah Kembali Salurkan Bansos Beras untuk 18,3 Juta Keluarga Penerima Manfaat
Pemerintah Indonesia mengumumkan akan kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras seberat 10 kilogram kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk periode Juni dan Juli. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari program yang sempat dihentikan sementara pada Februari lalu, dan kini kembali digulirkan dengan total anggaran mencapai Rp 16,6 triliun. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa cadangan beras yang tersimpan di Bulog siap didistribusikan.
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa penyaluran bansos beras ini akan dilakukan bersamaan dengan penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) senilai Rp 200 ribu. Dengan demikian, setiap KPM akan menerima total 20 kg beras dan uang tunai Rp 400 ribu. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa saat ini Bulog sedang dalam proses pengemasan beras 10 kg. Penyaluran ditargetkan akan dimulai pada akhir Juni dan berlanjut hingga Juli. Prioritas penyaluran akan diberikan kepada wilayah-wilayah yang mengalami kenaikan harga beras, terutama di kawasan Indonesia Timur.
- Target Penerima: 18,3 juta KPM
- Periode Penyaluran: Juni - Juli
- Total Anggaran: Rp 16,6 triliun
- Bentuk Bantuan: 10 kg beras + Rp 200 ribu (BPNT) per KPM per bulan
- Prioritas Wilayah: Daerah dengan lonjakan harga beras (terutama Indonesia Timur)
Pemerintah berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat dan memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau di seluruh wilayah Indonesia.