Pasar Saham Indonesia Terkoreksi di Tengah Penguatan Rupiah

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis (12/06/2025) ditutup dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami koreksi tipis. IHSG tercatat turun sebesar 0,25 persen atau 18,08 poin, berakhir di level 7.204,37. Meskipun sempat menunjukkan pergerakan fluktuatif sepanjang sesi perdagangan, indeks saham utama ini gagal mempertahankan momentum positifnya.

Sebanyak 272 saham berhasil mencatatkan kenaikan harga, sementara 311 saham mengalami penurunan. Sebanyak 221 saham lainnya terpantau stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 13,57 triliun dengan volume mencapai 29,46 miliar saham.

Kinerja Pasar Saham Regional Bervariasi

Pasar saham di kawasan Asia menunjukkan performa yang beragam. Indeks Strait Times Singapura menguat tipis sebesar 0,08 persen, sementara Shanghai Composite China naik 0,01 persen. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan signifikan sebesar 0,65 persen, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi lebih dalam dengan penurunan sebesar 1,36 persen.

Rupiah Menguat Terhadap Dollar AS

Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat sebesar 0,11 persen, diperdagangkan pada level Rp 16.242 per dollar AS. Penguatan ini melanjutkan tren positif yang terlihat dalam beberapa hari terakhir.

Bank Indonesia (BI) melalui kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga mencatat penguatan rupiah. Kurs Jisdor menunjukkan nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.237 per dollar AS, menguat dibandingkan posisi sebelumnya.

Berikut adalah rangkuman kinerja pasar:

• IHSG: Turun 0,25% ke 7.204,37
• Strait Times: Naik 0,08% ke 3.922,19
• Shanghai Composite: Naik 0,01% ke 3.402,65
• Nikkei 225: Turun 0,65% ke 38.173,10
• Hang Seng: Turun 1,36% ke 24.035,38
• Rupiah (Bloomberg): Menguat 0,11% ke Rp 16.242 per dollar AS
• Rupiah (Jisdor): Rp 16.237 per dollar AS