Dedi Mulyadi Fokus Tingkatkan Infrastruktur dan Renovasi Tempat Ibadah di Kampung Toleransi Ciamis
Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Dusun Susuru, Desa Kertajaya, Kabupaten Ciamis, sebuah wilayah yang dikenal sebagai kampung toleransi. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi masyarakat yang hidup harmonis dalam keberagaman agama dan merencanakan berbagai program penataan kawasan yang signifikan.
Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap kehidupan toleran yang dipraktikkan oleh masyarakat Dusun Susuru. Ia menyoroti fakta bahwa warga desa yang terdiri dari berbagai pemeluk agama, termasuk Katolik, Islam, dan Sunda Wiwitan, dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis.
"Di kampung ini warganya beragam agama. Ada yang Katolik, Islam, juga Sunda Wiwitan. Tapi mereka hidup damai di sini," ungkap Dedi dalam sebuah pernyataan. Kehidupan yang harmonis ini menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan, bukan perpecahan.
Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Dusun Susuru, Dedi Mulyadi menegaskan rencana penataan kawasan yang komprehensif. Salah satu fokus utama dari rencana ini adalah renovasi seluruh rumah ibadah yang ada di dusun tersebut. Ia menjelaskan bahwa renovasi ini bertujuan untuk memberikan tempat ibadah yang layak dan representatif bagi setiap umat beragama.
"Yang perlu ditata di sini satu, rumah ibadahnya akan segera kita renovasi seluruhnya. Semuanya," tegasnya.
Selain renovasi rumah ibadah, Dedi Mulyadi juga merencanakan pembangunan gapura yang mencerminkan kebudayaan Galuh. Gapura ini diharapkan dapat menjadi simbol identitas budaya yang kuat bagi Dusun Susuru. Pembangunan gapura ini diharapkan dapat mempercantik tampilan kampung dan menjadi daya tarik wisata.
"Gapura-gapuranya akan kita bangun mencerminkan kebudayaan Galuh," tambahnya.
Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi juga memberikan perhatian khusus pada peningkatan infrastruktur jalan di Dusun Susuru. Ia berencana untuk melakukan pengaspalan jalan agar mulus dan nyaman dilalui. Perbaikan infrastruktur jalan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan memudahkan aktivitas ekonomi masyarakat.
"Jalannya dibikin lecir," ujarnya, merujuk pada rencana pengaspalan jalan agar mulus dan nyaman dilalui.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengajak masyarakat Dusun Susuru untuk tampil lebih representatif setelah wilayah mereka ditata. Ia menekankan pentingnya penampilan sebagai bagian dari identitas budaya dan mengajak warga untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.
"Saya harapkan ke depan, masyarakatnya karena sudah ditata, harus bajunya mencerminkan cerita resmi," kata Dedi, menekankan pentingnya penampilan warga sebagai bagian dari identitas budaya.
Di akhir kunjungannya, Dedi Mulyadi meminta komitmen dari kepala desa setempat untuk mendukung dan melaksanakan rencana penataan ini. Ia menanyakan kesediaan kepala desa untuk bekerja sama dalam mewujudkan Dusun Susuru sebagai kampung toleransi yang maju dan sejahtera. Pertanyaan ini dijawab dengan tegas oleh kepala desa, yang menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh rencana tersebut.
"Sanggup, Bapak Kades?" tanyanya, yang disambut jawaban tegas: "Sanggup."