Indonesia Tekankan Keseimbangan Pembangunan Infrastruktur dan Kelestarian Lingkungan di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri, Sugiono, menyoroti pentingnya sinergi global dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan pada hari kedua International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Dalam forum tersebut, Menlu Sugiono menekankan bahwa kolaborasi lintas batas, sektor, dan pemangku kepentingan menjadi kunci untuk menjawab tantangan pembangunan infrastruktur di era globalisasi.

Sugiono menyampaikan apresiasi atas kemajuan signifikan yang telah dicapai Indonesia dalam satu dekade terakhir, khususnya dalam perluasan akses dan konektivitas infrastruktur yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kemitraan dari berbagai negara sahabat dan investor yang telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Lebih lanjut, Sugiono menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak boleh mengabaikan aspek pelestarian lingkungan. Ia mencontohkan dua program utama pemerintah Presiden Prabowo Subianto, yaitu pembangunan tanggul laut raksasa di pesisir utara Jawa untuk mengatasi abrasi dan banjir rob, serta program pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Kedua program ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mencari solusi inovatif yang menggabungkan pembangunan infrastruktur dengan perlindungan lingkungan.

Sugiono juga mengapresiasi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atas penyelenggaraan ICI 2025 dan kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan pidato. Ia menekankan bahwa tema konferensi, yaitu "bekerja bersama dan berkolaborasi", sejalan dengan prinsip utama kebijakan luar negeri Indonesia yang berupaya mencari titik temu dengan negara-negara sahabat untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Salah satu fokus utama pemerintahan Presiden Prabowo adalah pengentasan kemiskinan, penghapusan kelaparan, dan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Program-program seperti pemberian makanan bergizi gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil, pembangunan 3 juta rumah per tahun untuk keluarga berpenghasilan rendah, dan penyediaan akses pendidikan yang lebih terjangkau bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia dan mempersiapkan generasi penerus bangsa dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Sugiono menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur bukan hanya sekadar membangun fasilitas fisik, tetapi juga menghidupkan masyarakat dengan menjawab tantangan yang mereka hadapi. Ia menekankan bahwa hak atas perumahan yang layak dan terjangkau, serta akses terhadap kekayaan nasional, adalah hak setiap warga negara Indonesia. Oleh karena itu, infrastruktur yang baik merupakan hak rakyat.

Menlu Sugiono juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan. Ia menegaskan bahwa infrastruktur berkelanjutan bukan hanya tujuan retoris, tetapi juga jembatan antarbangsa, fondasi ketahanan kolektif, dan wujud nyata dari tanggung jawab bersama.

Sugiono menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah membentuk Danantara, sebuah sovereign wealth fund, untuk mengonsolidasikan aset negara dan menjadi kendaraan investasi baru dalam pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga berupaya menyederhanakan regulasi, meningkatkan kemudahan berusaha, dan memperkuat kepastian hukum untuk menarik investasi.

ICI 2025 dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, duta besar negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil wali kota, bupati dan wakil bupati, serta perwakilan dari dunia usaha dan mitra pembangunan. Konferensi ini juga diikuti oleh sekitar 7.000 peserta dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, dan banyak lagi. ICI 2025 menjadi platform penting untuk kolaborasi internasional, dengan partisipasi dari investor dan lembaga pembiayaan terkemuka.

  • Macquarie (Australia)
  • GIC (Singapura)
  • World Bank
  • International Finance Corporation (IFC)
  • Asian Development Bank (ADB)
  • The Asia Group

Kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group semakin menegaskan peran ICI 2025 sebagai panggung penting bagi kolaborasi internasional.