Tim SAR gabungan secara resmi menghentikan operasi pencarian I Ketut Sudika (25), seorang warga Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, yang dilaporkan hilang saat memancing di Pantai Lean sejak Kamis, 5 Juni 2025.

Keputusan ini diambil setelah tujuh hari pencarian intensif yang belum membuahkan hasil. Koordinator SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, menjelaskan bahwa penghentian operasi ini sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Namun, ia menegaskan bahwa operasi SAR dapat kembali dilanjutkan jika ada perkembangan baru atau tanda-tanda yang mengindikasikan keberadaan korban.

"Sesuai SOP, operasi pencarian sudah dilakukan selama 7 hari dan belum ada tanda-tanda korban ditemukan, sehingga operasi SAR kami hentikan," ujar I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana.

Pihaknya juga menghimbau kepada para nelayan dan warga setempat untuk terus memantau dan segera melaporkan jika menemukan petunjuk atau tanda-tanda yang berkaitan dengan hilangnya Sudika.

Di tengah kesedihan dan harapan yang belum pupus, keluarga Ketut Sudika mengambil langkah spiritual dengan menggelar upacara ngulapin di Pantai Lean. Upacara ini merupakan bagian dari tradisi Bali yang bertujuan untuk memanggil dan menemukan kembali jiwa atau roh seseorang yang hilang.

Perbekel Desa Bunutan, I Gede Suparwata, mengungkapkan bahwa keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini. Pasalnya, istri Sudika baru saja melahirkan seorang bayi sehari setelah suaminya dilaporkan hilang. "Pihak keluarga merasa sangat terpukul. Padahal keluarga seharusnya bahagia karena kelahiran bayi niki (anak Ketut Sudika). Namun bapaknya hilang saat memancing," ujar Suparwata.

Ketut Sudika diketahui berasal dari keluarga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain bekerja di sebuah hotel di Kecamatan Abang, Sudika juga sering ikut memancing untuk menambah penghasilan keluarga karena berlatar belakang keluarga nelayan. Keluarga dan kerabat terus berharap agar Sudika ditemukan dalam keadaan selamat.