Menkominfo Dorong Peningkatan Literasi Digital di Wilayah 3T Seiring Ekspansi Konektivitas Internet

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berupaya memperluas jangkauan internet hingga ke pelosok negeri. Seiring dengan upaya tersebut, Menteri Kominfo, Meutya Hafid, menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat, khususnya di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

Inisiatif ini merupakan respons terhadap pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang masif oleh Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Bakti Kominfo berperan aktif membangun dan meningkatkan kapasitas internet di daerah-daerah non-komersial, dengan tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses informasi dan komunikasi di era digital.

Dalam sebuah interaksi virtual dengan masyarakat di berbagai daerah, Meutya Hafid berdiskusi mengenai manfaat kehadiran internet serta tantangan yang perlu diatasi. Ia menekankan bahwa internet bukan hanya sekadar media sosial, tetapi juga sumber informasi dan edukasi yang tak terbatas.

"Banyak situs-situs bermanfaat di luar sana, situs pendidikan yang memberikan pencerahan. Jangan hanya terpaku pada media sosial, tetapi juga baca berita untuk mengetahui program-program pemerintah," ujarnya.

Menkominfo juga mengajak masyarakat, seperti Dien dari Desa Idamdehe Gamsugi, Halmahera Barat, untuk aktif berperan dalam meningkatkan literasi digital di lingkungan masing-masing. Ia berharap agar tokoh-tokoh masyarakat dapat menjadi agen perubahan yang membantu mengedukasi warga tentang pemanfaatan internet secara positif dan produktif.

Perhatian khusus juga diberikan pada penggunaan internet oleh anak-anak. Meutya Hafid mengimbau para orang tua untuk mengawasi dan memastikan bahwa anak-anak mereka mengakses konten yang positif dan bermanfaat. Hal ini penting untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif internet dan mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi secara bijak.

Bakti Kominfo, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah naungan Kementerian Kominfo, terus melaporkan kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur digital di seluruh Indonesia. Menurut Direktur Utama Bakti Kominfo, Fadhilah Mathar, hingga 10 Juni 2025, sebanyak 27.858 lokasi layanan publik telah terhubung melalui satelit Satria-1, dan 6.747 desa telah terlayani akses internet dan sinyal seluler.

Peningkatan Akses dan Literasi Digital di Pelosok Nusantara

Inisiatif pemerintah dalam memperluas akses internet ke daerah-daerah terpencil di Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengurangi kesenjangan digital. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dilakukan oleh Bakti Kominfo membuka peluang bagi masyarakat di wilayah 3T untuk mengakses informasi, pendidikan, dan layanan publik secara online.

Namun, ketersediaan akses internet saja tidak cukup. Literasi digital menjadi kunci utama agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi secara efektif dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang internet, termasuk cara menggunakan media sosial dengan bijak, membedakan informasi yang benar dan salah, serta melindungi diri dari kejahatan siber.

Peran Serta Masyarakat dalam Membangun Ekosistem Digital yang Sehat

Peningkatan literasi digital bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat. Tokoh masyarakat, guru, orang tua, dan generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan produktif.

Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang internet, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup, mengembangkan potensi diri, dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Pemerintah berharap, dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi negara yang maju dan berdaya saing di era digital.

Tantangan dan Upaya yang Terus Dilakukan

Perluasan akses internet dan peningkatan literasi digital di Indonesia tidak terlepas dari berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah geografis yang sulit dijangkau, keterbatasan sumber daya manusia, dan kesenjangan ekonomi. Namun, pemerintah terus berupaya mengatasi tantangan-tantangan tersebut melalui berbagai program dan kebijakan.

Selain pembangunan infrastruktur telekomunikasi, pemerintah juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat tentang pemanfaatan internet. Pemerintah juga menggandeng berbagai pihak, termasuk swasta, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan, untuk menyelenggarakan program-program literasi digital di seluruh Indonesia.

Dengan upaya yang terus dilakukan, pemerintah berharap dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai negara digital yang inklusif, berdaya saing, dan sejahtera. Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang sehat, produktif, dan bermanfaat bagi seluruh bangsa.