Kontribusi Gag Nikel Terhadap Pendapatan Antam di Bawah 10 Persen
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Achmad Ardianto, mengungkapkan bahwa kontribusi PT Gag Nikel terhadap total pendapatan perusahaan saat ini masih berada di bawah angka 10 persen. Pernyataan ini disampaikan di sela-sela acara di Hotel Borobudur, Jakarta, pada hari Kamis (12/6/2025).
PT Gag Nikel, anak perusahaan Antam yang beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat, belakangan menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul investigasi terkait dugaan kerusakan ekosistem yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan nikel di wilayah tersebut. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sempat menghentikan sementara operasional tambang PT Gag Nikel untuk dilakukan evaluasi.
Achmad Ardianto menjelaskan bahwa kontributor utama pendapatan Antam berasal dari komoditas emas, yang mencapai hampir 70 persen dari total pendapatan. Selain emas, Antam juga memproduksi bauksit di Tayan, Kalimantan Barat, serta nikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Antam, kata Achmad, berkomitmen untuk mematuhi seluruh arahan pemerintah terkait operasional PT Gag Nikel di Raja Ampat. Saat ini, perusahaan masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah untuk memulai kembali kegiatan operasional tambang. Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa tidak ditemukan pelanggaran fatal yang dilakukan oleh PT Gag Nikel, namun terdapat beberapa hal minor yang perlu diperbaiki. Perusahaan saat ini tengah fokus pada perbaikan-perbaikan tersebut.
"Walaupun pemerintah sudah mengatakan bahwa tidak ada hal-hal yang fatal yang dilakukan oleh PT Gag, hanya ada hal-hal minor yang perlu diperbaiki. Nah itu kita perbaiki. Nah setelah itu nanti pemerintah tinggal memberikan arahan bagaimana kita melakukan operasional dengan cara yang baik di sana," jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, Antam berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,85 triliun pada tahun buku terakhir, meningkat 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,08 triliun. Pendapatan perusahaan juga mengalami peningkatan, mencapai Rp 69,19 triliun.
Kontribusi terbesar terhadap pendapatan Antam pada tahun 2024 berasal dari komoditas emas, dengan nilai mencapai Rp 57,56 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 120 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 26,12 triliun.
Berikut adalah beberapa poin penting:
- Kontribusi PT Gag Nikel terhadap pendapatan Antam masih di bawah 10 persen.
- Antam patuh terhadap arahan pemerintah terkait operasional PT Gag Nikel di Raja Ampat.
- Mayoritas pendapatan Antam disumbang oleh komoditas emas, hampir 70 persen.
- Antam mencatatkan laba bersih Rp 3,85 triliun, naik 25 persen.
- Pendapatan Antam sepanjang 2024 ditopang oleh komoditas emas dengan kontribusi sebesar Rp 57,56 triliun atau naik 120%.