Tragedi Air India Guncang Pasar Saham: Boeing dan GE Aerospace Terperosok
Kecelakaan pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 rute Ahmedabad menuju London pada Kamis (12/6/2025) telah memicu guncangan di pasar saham, khususnya bagi saham Boeing dan GE Aerospace. Insiden tragis yang terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari bandara Ahmedabad, India, ini mengakibatkan penurunan signifikan pada nilai saham kedua perusahaan tersebut.
Boeing, sebagai produsen pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang terlibat dalam kecelakaan, mengalami penurunan saham lebih dari 8 persen pada perdagangan di New York Stock Exchange. Dampak serupa juga dirasakan oleh GE Aerospace, perusahaan pembuat mesin GEnx-1B yang digunakan pada pesawat Dreamliner, dengan penurunan saham mencapai 6,3 persen.
Para analis pasar bereaksi cepat terhadap peristiwa ini. Kristine Liwag, seorang analis dari Morgan Stanley, dalam catatannya menyebutkan bahwa skenario terbaik bagi saham Boeing adalah jika kecelakaan disebabkan oleh faktor eksternal seperti kesalahan pilot, sehingga tidak memengaruhi pengiriman pesawat baru. Namun, ia juga mengingatkan akan skenario terburuk, yaitu jika kecelakaan disebabkan oleh masalah sistemik pada pesawat Boeing, yang dapat mengakibatkan penghentian sementara operasional armada dan penundaan pengiriman pesawat.
Otoritas penerbangan India saat ini tengah melakukan investigasi mendalam untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan. Proses investigasi diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama, mengingat kompleksitas yang mungkin terlibat. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab kecelakaan tersebut.
Menurut laporan awal, pesawat Air India AI171 jatuh sekitar 10 menit setelah lepas landas dari bandara Ahmedabad. Data dari Flightradar24 menunjukkan bahwa pesawat sempat mencapai ketinggian 625 kaki sebelum kemudian mengalami penurunan drastis dengan kecepatan vertikal 475 kaki per menit. Sinyal dari pesawat hilang pada pukul 10.08 waktu setempat, sesaat setelah lepas landas.
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang terlibat dalam kecelakaan ini pertama kali melakukan penerbangan pada Desember 2013 dan mulai dioperasikan oleh Air India pada Januari 2014. Insiden ini menambah catatan kelam dalam sejarah penerbangan Air India.
Kecelakaan ini diperkirakan akan terus memberikan tekanan pada sentimen pasar terhadap saham Boeing dan GE Aerospace hingga hasil investigasi resmi diumumkan. Para investor dan pelaku pasar akan terus memantau perkembangan penyelidikan untuk mendapatkan kepastian mengenai penyebab kecelakaan, apakah disebabkan oleh faktor teknis, kesalahan manusia, atau faktor lainnya.
Berdasarkan laporan terbaru, kecelakaan ini telah menyebabkan puluhan korban jiwa. Otoritas setempat masih terus melakukan pendataan dan identifikasi korban. Tragedi ini tidak hanya berdampak pada pasar saham, tetapi juga menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat luas.
Kecelakaan pesawat Air India ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan penerbangan dan perlunya investigasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Industri penerbangan global akan terus berupaya meningkatkan standar keselamatan dan memastikan bahwa setiap penerbangan dilakukan dengan aman dan terpercaya.
Daftar dampak insiden ini antara lain:
- Penurunan harga saham Boeing
- Penurunan harga saham GE Aerospace
- Investigasi penyebab kecelakaan
- Penangguhan sementara penerbangan dari Ahmedabad
- Kepanikan di kalangan investor