Video Umrah Borobudur Berbasis AI: Pengakuan Pembuat dan Motif di Baliknya
Sebuah video kontroversial yang menampilkan visualisasi umrah di Candi Borobudur, yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), telah menarik perhatian luas dan memicu penyelidikan oleh pihak berwajib. Yulianto Harimurti, seorang warga Surakarta, mengakui sebagai pembuat video yang viral tersebut.
Terungkap kemudian bahwa pembuatan video ini dilatarbelakangi oleh tujuan promosi bisnis penjualan kemenyan yang dijalankan oleh Yulianto. Pengakuan ini disampaikan dalam pertemuan tertutup yang diadakan di kantor Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang. Yulianto menjelaskan bahwa ia menggunakan aplikasi Google Veo 3 untuk menciptakan video tersebut dan mengunggahnya ke akun TikTok pribadinya.
Menyusul pengakuan tersebut, Yulianto telah menyampaikan permohonan maaf dan menghapus konten video dari platform media sosial. Polresta Magelang mengambil langkah pengamanan terhadap Yulianto dengan memberlakukan pembatasan gerak selama 1x24 jam dan melarangnya meninggalkan wilayah Magelang. Proses penyelidikan intensif sedang berlangsung, melibatkan berbagai ahli di bidang agama, teknologi informasi (IT), dan bahasa.
AKP La Ode Arwansyah, Pejabat sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, menyatakan bahwa pemeriksaan lebih lanjut akan melibatkan ahli agama dari Kementerian Agama Jawa Tengah, sesuai dengan saran dari Siber Polda Jateng. Meskipun video tersebut telah menjadi viral dan memicu berbagai reaksi, status Yulianto saat ini masih sebagai saksi dalam kasus ini.
Dalam proses penyelidikan, polisi telah mengajukan 34 pertanyaan kepada Yulianto untuk menggali lebih dalam terkait motif dan tujuan pembuatan video kontroversial tersebut.