Prabowo Subianto Perintahkan Investigasi Absennya Gubernur Jakarta dalam Konferensi Infrastruktur
Prabowo Pertanyakan Ketidakhadiran Gubernur Jakarta di Konferensi Infrastruktur
Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyatakan keheranannya atas ketidakhadiran Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dalam International Conference on Infrastructure (ICI) yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Pernyataan ini muncul di tengah pembahasan proyek ambisius tanggul laut raksasa yang direncanakan menghubungkan Jakarta hingga Brebes, Jawa Tengah.
Momen tersebut terjadi ketika Prabowo sedang menyampaikan pidatonya. Secara spontan, ia menanyakan keberadaan Gubernur Jakarta di antara para peserta konferensi. "Di sini ada hadir Gubernur DKI? Hadir tidak? Enggak hadir? Waduh ini. Coba diselidiki kenapa tidak hadir," ucap Prabowo, yang disambut gelak tawa dari audiens.
Ketidakhadiran Gubernur Jakarta menjadi sorotan mengingat pentingnya proyek tanggul laut raksasa bagi ibu kota. Proyek ini membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam hal pendanaan. Prabowo mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan Pramono Anung beberapa hari sebelumnya dan telah mengirim utusan untuk memastikan dukungan Pemerintah Provinsi Jakarta terhadap proyek tersebut.
"Tapi saya sudah ketemu. Saya sudah ketemu beberapa hari yang lalu dan saya sudah kirim utusan tanya, Gubernur DKI dukung proyek ini atau tidak? Saya dapat jawaban dukung, alhamdulillah," imbuhnya.
Kerja Sama Pendanaan Proyek Tanggul Laut Raksasa
Prabowo menekankan bahwa proyek tanggul laut raksasa adalah inisiatif berskala besar yang memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya dalam hal pembiayaan. Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI yang signifikan, Prabowo mengharapkan kontribusi dari Pemerintah Provinsi Jakarta.
"Karena APBD DKI sangat besar. Jadi saya bilang DKI harus urunan. Pemerintah pusat urunan. Jadi kalau 8 miliar dolar Amerika Serikat katakanlah untuk 8 tahun, berarti 1 miliar dolar per tahun," jelasnya.
Dalam suasana yang lebih santai, Prabowo sempat bercanda dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang tampak serius ketika membahas anggaran proyek. "Menkeu sudah kelihatan tegang. Tenang Bu, DKI nyumbang. Jadi DKI setengah, pemerintah pusat setengah, karena ini untuk DKI sebenarnya," kata Prabowo.
Berikut adalah daftar poin penting yang disampaikan dalam konferensi tersebut:
- Ketidakhadiran Gubernur Jakarta dipertanyakan.
- Proyek tanggul laut raksasa membutuhkan kerjasama pemerintah pusat dan daerah.
- Pendanaan proyek diharapkan melibatkan kontribusi dari APBD DKI Jakarta.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam proyek-proyek infrastruktur strategis. Absennya Gubernur Jakarta, dan perintah investigasi dari Prabowo, menambah lapisan kompleksitas dalam dinamika pembangunan nasional.