Pemerintah Dorong Penyerapan Jagung Petani dengan Anggaran Rp 6 Triliun Melalui Bulog
Pemerintah berupaya mengoptimalkan penyerapan jagung dari petani lokal melalui Badan Urusan Logistik (Bulog). Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, telah meminta Kementerian Keuangan untuk segera mencairkan anggaran sebesar Rp 6 triliun. Dana ini akan digunakan Bulog untuk menyerap hingga 1 juta ton jagung dari petani.
Dalam pertemuan di Kantor Kemenko Pangan pada hari Kamis, 12 Juni 2025, Zulhas menyampaikan pentingnya penyaluran dana tersebut untuk mendukung petani jagung. Pemerintah juga telah menetapkan harga pembelian jagung dengan mempertimbangkan tingkat kadar air. Disepakati bahwa rafaksi atau penyesuaian harga akan diterapkan pada jagung dengan kadar air antara 18-20 persen, dengan harga Rp 5.500 per kilogram.
Anggaran Rp 6 triliun tersebut telah mencakup biaya lain-lain yang terkait dengan proses penyerapan jagung. Skema penyerapan jagung ini serupa dengan skema sebelumnya ketika Bulog ditunjuk sebagai operator investasi pemerintah (OIP) untuk gabah kering panen (GKP). Saat itu, Bulog menerima anggaran Rp 16,6 triliun untuk menyerap 3 juta ton GKP dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
Dengan adanya dukungan anggaran ini, diharapkan Bulog dapat memaksimalkan penyerapan jagung dari petani lokal dan menjaga stabilitas harga di tingkat petani.