Kinerja Sistem Penerimaan Siswa Baru di Jawa Barat Dikritisi Akibat Kendala Teknis
Penerimaan Siswa Baru di Jawa Barat Terhambat Masalah Server, DPRD Beri Kritik Tajam
Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025 di Jawa Barat menuai sorotan tajam dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Pasalnya, sistem daring yang digunakan untuk pendaftaran mengalami gangguan sejak hari pertama, menghambat proses pendaftaran dan memicu keluhan dari masyarakat.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Zaini Shofari, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas masalah ini. Ia menilai gangguan server SPMB merupakan masalah klasik yang berulang setiap tahun dan menunjukkan kurangnya persiapan dari pihak pemerintah. Menurutnya, antisipasi terhadap lonjakan pendaftar seharusnya menjadi prioritas, mengingat animo masyarakat terhadap penerimaan siswa baru selalu tinggi.
"Ini bukan kejadian pertama. Seharusnya, pemerintah daerah sudah memiliki solusi permanen untuk mengatasi masalah ini," ujar Zaini, Kamis (12/6/2025).
Zaini juga menyoroti wacana digitalisasi lain yang digagas Pemprov Jabar, seperti e-voting dan e-budgeting. Ia khawatir, jika masalah mendasar seperti SPMB belum teratasi, implementasi sistem yang lebih kompleks akan menemui kegagalan serupa.
"Jangan terburu-buru dengan program digitalisasi lainnya jika urusan SPMB saja masih bermasalah. Bagaimana dengan sistem yang lebih besar, seperti e-voting dan e-budgeting?" tanyanya retoris.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa gangguan disebabkan oleh proses perbaikan dan sinkronisasi sistem. Herman mengklaim bahwa tim teknis telah bekerja keras untuk memulihkan sistem, dan saat ini SPMB sudah dapat diakses kembali.
"Kami menyadari betapa pentingnya SPMB bagi masyarakat. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata Herman.
Menurut data yang dihimpun, jumlah pendaftar SPMB hingga hari kedua mencapai 119 ribu orang. Angka ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan putra-putrinya ke sekolah negeri. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berjanji akan terus memantau dan meningkatkan kapasitas server agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Berikut point-point penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan SPMB:
- Kesiapan Infrastruktur: Pemerintah daerah harus memastikan infrastruktur teknologi informasi, termasuk server dan jaringan, siap menampung lonjakan trafik saat pendaftaran.
- Antisipasi Lonjakan Pendaftar: Analisis data pendaftaran tahun sebelumnya dapat membantu memprediksi jumlah pendaftar dan mempersiapkan sumber daya yang memadai.
- Komunikasi Publik: Pemerintah perlu mengomunikasikan informasi mengenai SPMB secara jelas dan transparan kepada masyarakat, termasuk jadwal, persyaratan, dan prosedur pendaftaran.
- Evaluasi dan Perbaikan: Setelah pelaksanaan SPMB, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi kelemahan dan merumuskan solusi perbaikan untuk tahun berikutnya.
Dengan perbaikan sistem dan persiapan yang matang, diharapkan pelaksanaan SPMB di Jawa Barat dapat berjalan lancar dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua calon siswa.