Kontroversi Ayam Goreng Widuran Berlanjut ke Ranah Hukum, Kuliner Viral Gading Serpong Diserbu Pengunjung, dan Fenomena Tzuyang 'Ratu Mukbang'

Kontroversi Ayam Goreng Widuran Mencuat: Laporan Polisi dan Dampak pada Konsumen

Kasus Ayam Goreng Widuran, sebuah rumah makan ayam kremes yang cukup dikenal di Solo, Jawa Tengah, terus bergulir. Setelah sempat mencuat isu penggunaan minyak babi pada kremesannya, kini pemilik usaha tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Sugeng Riyanto, Ketua Komisi 4 DPRD Solo. Pelaporan ini didasari atas dasar merasa tertipu karena mengonsumsi produk nonhalal.

Menurut Sugeng, dirinya pernah memesan Ayam Goreng Widuran untuk acara pengajian. Ia merasa janggal karena saat pengambilan pesanan dilakukan oleh seorang wanita berhijab, yang menimbulkan kesan bahwa makanan tersebut halal. Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut kepercayaan konsumen dan kejelasan informasi terkait status halal suatu produk makanan.

Kasus ini bermula ketika Ayam Goreng Widuran diduga menggunakan minyak babi dalam proses pembuatan kremesannya. Setelah isu ini mencuat, rumah makan tersebut sempat ditutup sementara. Pemerintah Kota Solo kemudian memberikan izin untuk kembali beroperasi dengan syarat mencantumkan informasi "nonhalal" secara jelas. Namun, polemik ini tidak berhenti di situ. Pelaporan ke polisi menunjukkan bahwa masalah ini memiliki dampak yang lebih luas, terutama terkait perlindungan konsumen dan penyediaan informasi yang akurat.

Gading Serpong: Magnet Kuliner Baru dengan Ragam Pilihan

Gading Serpong, sebuah kawasan di Tangerang, kini menjelma menjadi salah satu pusat kuliner yang populer. Berbagai tempat makan dengan konsep dan menu yang beragam bermunculan, menarik perhatian banyak pengunjung. Beberapa tempat makan bahkan menjadi viral dan selalu dipadati antrean pembeli.

Beberapa tempat makan yang tengah naik daun di Gading Serpong antara lain Roti Kebanggaan Gading Serpong, Gabon, dan Aromasop Seafood. Tempat-tempat ini menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan berbeda, mulai dari roti dan kue-kue artisanal hingga hidangan laut segar yang menggugah selera. Antrean panjang menjadi pemandangan biasa di tempat-tempat ini, menunjukkan betapa tingginya minat masyarakat terhadap kuliner di Gading Serpong.

Keberadaan tempat-tempat makan viral ini tidak hanya memanjakan lidah para pecinta kuliner, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Ruko-ruko di kawasan Gading Serpong semakin ramai dan hidup dengan kehadiran berbagai usaha kuliner ini.

Tzuyang: Fenomena 'Ratu Mukbang' yang Menginspirasi

Tzuyang, seorang YouTuber asal Korea Selatan, dikenal luas sebagai "Ratu Mukbang". Ia memiliki lebih dari 12 juta pelanggan di berbagai negara. Tzuyang dikenal karena kemampuannya menyantap makanan dalam porsi yang sangat besar, bahkan hingga puluhan porsi dalam sekali makan.

Meski makan dalam jumlah yang fantastis, Tzuyang memiliki berat badan yang relatif ringan, yaitu sekitar 50 kilogram. Hal ini membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya tentang kesehatan dan metabolisme tubuhnya. Tzuyang sendiri pernah melakukan pemeriksaan kesehatan dan hasilnya menunjukkan bahwa kondisinya baik-baik saja, meski dengan indeks massa tubuh yang tergolong "underweight".

Fenomena Tzuyang sebagai 'Ratu Mukbang' menarik perhatian banyak orang karena ia menunjukkan bahwa menikmati makanan dalam jumlah besar bisa menjadi hiburan dan konten yang menarik. Ia juga membuktikan bahwa setiap orang memiliki metabolisme tubuh yang berbeda-beda, dan tidak semua orang yang makan banyak akan mengalami obesitas.