Legislator Gerindra Dorong Pembentukan Koperasi Bank Sampah di Maluku untuk Atasi Persoalan Limbah

Fraksi Gerindra DPR RI menyoroti permasalahan sampah yang menghambat pengembangan sektor pariwisata di Maluku. Rahayu Saraswati, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dan kebersihan sebagai faktor krusial untuk kenyamanan wisatawan dan keberlanjutan destinasi wisata.

Penegasan ini disampaikan Rahayu Saraswati usai kunjungan kerja Komisi VII DPR ke Ambon, pada Kamis (13/6/2025). Ia berpendapat bahwa pembangunan sektor pariwisata tidak hanya bergantung pada infrastruktur dan aksesibilitas, tetapi juga pada pengelolaan sampah yang efektif, sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mempercepat penanganan masalah sampah melalui keterlibatan pemerintah daerah.

"Permasalahan sampah sangat mengganggu kenyamanan wisatawan. Kita tidak ingin aksesibilitas yang baik justru ternodai oleh pemandangan sampah yang berserakan," ujarnya.

Rahayu menceritakan pengalamannya saat menyelam di salah satu destinasi wisata laut, di mana ia menemukan tumpukan sampah plastik yang mencemari perairan. Kondisi ini dinilai dapat merusak citra pariwisata daerah dan memerlukan penanganan komprehensif. Sebagai solusi, Rahayu mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui penguatan kelembagaan lokal, seperti koperasi bank sampah.

"Kami mengajak anak muda di Maluku untuk mendirikan koperasi bank sampah. Sampah tidak hanya dibuang, tetapi dapat diolah menjadi energi, bahan bangunan, atau bahkan bahan baku jalan," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyarankan pemanfaatan teknologi waste to energy untuk mengubah sampah menjadi sumber listrik alternatif. Limbah plastik juga dapat diolah menjadi bahan pembuat aspal atau batu bata yang lebih tahan lama.

"Jika dikelola dengan baik, sampah dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat sekaligus menjaga kebersihan lingkungan," tambahnya.

Rahayu menekankan bahwa penguatan pengelolaan sampah harus seiring dengan proyek-proyek pembangunan besar yang sedang digencarkan pemerintah. Ia berharap pengembangan pariwisata di Maluku dilakukan secara ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat.

"Komisi VII siap mendorong kolaborasi lintas pihak, dari pemerintah pusat, daerah, hingga komunitas lokal, untuk bersama-sama mengatasi tantangan ini. Pariwisata yang bersih dan nyaman adalah aset jangka panjang bagi Maluku," tutupnya.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan Rahayu Saraswati:

  • Pengelolaan sampah yang baik penting untuk kenyamanan wisatawan.
  • Mendorong pembentukan koperasi bank sampah.
  • Pemanfaatan teknologi waste to energy.
  • Pengolahan limbah plastik menjadi bahan bangunan.
  • Kolaborasi lintas pihak untuk mengatasi masalah sampah.