Ketegangan Meningkat: Iran Bersumpah Balas Dendam atas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir

Iran Berjanji Respon Keras Terhadap Serangan Israel

Pemerintah Iran menyatakan akan melakukan pembalasan yang signifikan setelah serangan yang diklaim Israel menargetkan infrastruktur nuklir, pabrik rudal, dan personel militer Iran pada hari Jumat (13/6) waktu setempat. Seorang pejabat keamanan Iran, yang identitasnya dirahasiakan, kepada kantor berita Reuters menegaskan bahwa tanggapan terhadap agresi Israel akan tegas dan proporsional.

Spekulasi mengenai waktu pembalasan segera menyebar, tetapi pejabat tersebut mengindikasikan bahwa detail serangan balasan sedang dirumuskan pada tingkat tertinggi pemerintahan Iran. Laporan dari media lokal dan saksi mata menggambarkan serangkaian ledakan yang mengguncang berbagai lokasi di seluruh Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz.

Kantor berita Iran melaporkan bahwa komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Hossein Salami, tewas dalam serangan tersebut, bersama dengan serangan terhadap markas besar IRGC di Teheran. Dampak serangan di daerah pemukiman di Teheran dilaporkan menyebabkan kematian beberapa anak.

Seorang pejabat militer Israel yang anonim mengklaim bahwa Tel Aviv telah menyerang puluhan target nuklir dan militer di Iran, termasuk fasilitas di Natanz, dan berspekulasi bahwa Iran memiliki sumber daya yang cukup untuk membuat hingga 15 senjata nuklir dalam beberapa hari.

Media pemerintah Iran melaporkan kematian dua ilmuwan nuklir Iran, Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi, sebagai akibat dari serangan Israel di Teheran. Peristiwa ini semakin meningkatkan ketegangan dan memperburuk potensi konflik.

Israel Siaga Tinggi Menghadapi Serangan Balasan

Menyusul serangan yang dikaitkan dengan Israel, keadaan darurat telah diberlakukan di seluruh Israel sebagai antisipasi terhadap potensi serangan rudal dan pesawat tak berawak (drone) dari Iran. Bandara Ben Gurion di Tel Aviv ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut, dan unit pertahanan udara Israel ditempatkan dalam posisi siaga tinggi untuk mencegat potensi serangan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan ekspektasi serangan rudal dan drone terhadap Israel dan warga sipilnya dalam waktu dekat. Pernyataan ini menggarisbawahi peningkatan ketegangan dan potensi eskalasi lebih lanjut antara kedua negara.

Situasi ini berkembang pesat dan memiliki implikasi yang signifikan bagi stabilitas regional dan keamanan internasional. Komunitas global mengamati dengan cermat untuk mencegah peningkatan lebih lanjut dalam permusuhan antara Iran dan Israel.