Eskalasi Konflik Timur Tengah: Israel Serang Iran, AS Tegaskan Netralitas

Eskalasi konflik di Timur Tengah mencapai titik krusial setelah Israel melancarkan serangan militer terhadap Iran. Serangan yang diklaim Israel sebagai upaya membela diri itu, sontak memicu reaksi keras dari Teheran yang berjanji akan membalas dengan tindakan tegas.

Amerika Serikat, melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Washington tidak terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran. Rubio juga memperingatkan Iran untuk tidak menargetkan kepentingan atau personel AS sebagai bentuk pembalasan terhadap Israel. Pernyataan ini dikeluarkan di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik regional, yang dapat menyeret negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pesan video yang disiarkan secara luas, menyatakan bahwa Israel telah meluncurkan "Operasi Rising Lion" yang bertujuan untuk menghilangkan ancaman dari Iran. Netanyahu menegaskan operasi militer ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan hingga ancaman tersebut dapat diatasi. Seorang pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan puluhan target nuklir dan militer di Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium di Natanz, pabrik rudal balistik, dan komandan militer Iran.

Serangan tersebut dilaporkan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, termasuk kepala korps elite Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, dan dua ilmuwan nuklir Iran, Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi. Laporan juga menyebutkan adanya korban anak-anak akibat serangan yang mengenai area permukiman di Teheran. Iran, melalui seorang pejabat keamanannya, mengecam serangan tersebut dan berjanji akan memberikan respons keras dan tegas. Rincian serangan balasan terhadap Israel sedang dibahas di tingkat tertinggi.

Menyusul serangan tersebut, Israel menetapkan keadaan darurat di wilayahnya sebagai antisipasi terhadap serangan balasan dari Iran. Bandara Ben Gurion di Tel Aviv ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, dan unit pertahanan udara Israel ditempatkan dalam posisi siaga tinggi. Departemen Luar Negeri AS juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh pegawai pemerintah AS di Israel dan anggota keluarga mereka untuk berlindung hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Situasi di Timur Tengah saat ini sangat tegang dan tidak dapat diprediksi. Eskalasi konflik antara Israel dan Iran ini berpotensi memicu perang regional yang lebih luas, dengan konsekuensi yang tidak terbayangkan. Komunitas internasional mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencari solusi diplomatik untuk meredakan ketegangan.