Premanisme Ormas Ancam Investasi Nasional, Kerugian Negara Capai Ratusan Triliun Rupiah
Investasi Terhambat, Negara Merugi Ratusan Triliun Akibat Ulah Ormas
Aktivitas organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap kali mengarah pada tindakan premanisme telah menimbulkan kerugian besar bagi iklim investasi di Indonesia. Data dari Kementerian Investasi menunjukkan bahwa gangguan semacam ini menyebabkan kerugian negara yang mencapai hampir Rp 900 triliun.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Bahtiar, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini. Dalam rapat koordinasi pembentukan Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas Bermasalah di Palangka Raya, Bahtiar menyoroti dampak negatif dari tindakan ormas yang menyalahgunakan wewenang dan melakukan pemerasan terhadap pelaku usaha.
"Gangguan dari gerakan-gerakan premanisme dan ormas yang menyalahgunakan ormas ini, itu mengganggu investasi kita, kerugiannya hampir Rp 900 triliun, sekitar Rp 800 sekian triliun," ujar Bahtiar.
Kerugian sebesar ini menjadi perhatian serius mengingat pentingnya investasi bagi pembangunan daerah dan perekonomian nasional. Investasi berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Iklim Investasi Terganggu, Daya Saing Bangsa Terancam
Bahtiar menjelaskan bahwa aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum ormas tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menciptakan iklim investasi yang tidak kondusif. Banyak pengusaha merasa tidak aman dan nyaman berinvestasi di Indonesia karena kerap kali menjadi sasaran pemerasan dan gangguan dari oknum-oknum yang mengatasnamakan ormas.
"Kalau orang (pengusaha) tidak nyaman, belum apa-apa dipalakin, kerja diganggu, ini sangat mengganggu stabilitas dan peluang kita menjadi negara maju," jelas Bahtiar.
Akibatnya, investor asing berpotensi mengalihkan investasinya ke negara lain yang menawarkan kepastian hukum dan keamanan yang lebih baik, seperti Vietnam dan Thailand. Hal ini tentu akan berdampak negatif terhadap daya saing Indonesia di kancah global.
Pemerintah Didesak Bertindak Tegas
Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, pemerintah didesak untuk mengambil langkah tegas dalam menindak ormas-ormas yang melakukan tindakan premanisme dan mengganggu iklim investasi. Penegakan hukum yang tegas dan konsisten diharapkan dapat memberikan efek jera dan menciptakan rasa aman bagi para investor.
Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas Bermasalah diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah ini. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya investasi bagi pembangunan daerah dan perekonomian nasional.
Dengan terciptanya iklim investasi yang kondusif, diharapkan Indonesia dapat menarik lebih banyak investor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.