Kontroversi Penampilan Penumpang: Dari Cosplay Bikini hingga Foto Paspor yang Dianggap Terlalu Menarik

Sejumlah insiden baru-baru ini menyoroti bagaimana penampilan penumpang dapat menjadi sumber masalah saat bepergian dengan pesawat. Mulai dari pakaian yang dianggap terlalu minim hingga foto paspor yang dianggap terlalu berbeda dari penampilan asli, beberapa penumpang mengalami penundaan atau bahkan penolakan untuk terbang.

Salah satu kasus yang menarik perhatian adalah seorang model bernama Kine-Chan, yang dilarang naik pesawat di Bandara Navegantes, Brasil, karena mengenakan kostum cosplay karakter anime Rebecca dari Cyberpunk: Edgerunners. Pakaian yang menyerupai bikini berwarna hitam itu dianggap tidak pantas oleh pihak maskapai. Kine-Chan mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial, menjelaskan bahwa dia mengenakan kostum tersebut untuk menghadiri sebuah acara dan tidak punya waktu untuk berganti pakaian.

Kasus lain melibatkan seorang podcaster asal Los Angeles, Alisha Marie, yang hampir ditahan karena foto paspornya dianggap terlalu "hot" dan tidak sesuai dengan penampilan aslinya saat itu. Alisha menceritakan pengalamannya melalui video TikTok, mengingatkan orang lain untuk tidak berlebihan dalam berpose untuk foto paspor agar tidak mengalami masalah serupa.

Selain itu, viral pula di TikTok kisah dua orang teman yang dilarang naik pesawat Delta Airlines karena pakaian mereka dianggap terlalu minim. Mereka mengenakan crop top dan rok mini berwarna oranye yang serasi. Pihak maskapai meminta mereka untuk mengganti pakaian dengan yang lebih tertutup sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan. Insiden ini memicu perdebatan tentang standar kesopanan dalam berpakaian di ruang publik, khususnya di dalam pesawat.

Berikut rincian pengalaman penumpang yang mengalami masalah akibat penampilan mereka:

  • Kine-Chan: Dilarang terbang karena kostum cosplay bikini yang dianggap tidak pantas.
  • Alisha Marie: Hampir ditahan karena foto paspor yang dianggap terlalu berbeda dari penampilan asli.
  • Dua Teman: Diminta mengganti pakaian karena crop top dan rok mini dianggap terlalu minim.

Kejadian-kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang batasan-batasan yang diterapkan maskapai penerbangan terkait penampilan penumpang. Sementara beberapa orang berpendapat bahwa maskapai memiliki hak untuk menentukan standar berpakaian demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama, yang lain merasa bahwa aturan tersebut terlalu ketat dan diskriminatif. Perlu adanya keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan norma-norma sosial yang berlaku agar pengalaman terbang tetap menyenangkan bagi semua pihak.