Blake Lively Tampil Ceria dengan Busana Chanel Pasca Penolakan Gugatan Justin Baldoni

Aktris Blake Lively memancarkan keceriaan dalam penampilannya yang terbaru, memilih busana yang penuh warna dan ceria. Penampilan ini seolah menjadi perayaan setelah pengadilan menolak gugatan hukum yang diajukan oleh aktor Justin Baldoni terhadapnya. Lively terlihat mengenakan setelan rok pelangi dari rumah mode Chanel, hanya berselang dua hari setelah keputusan pengadilan yang memihaknya.

Setelan plaid warna-warni yang dikenakannya terdiri dari jaket dan rok senada, dipadukan dengan atasan putih polos yang sederhana. Sentuhan akhir pada penampilannya adalah sepatu peep-toe berwarna biru langit dan tas mungil yang dihiasi gantungan berbentuk stroberi 3D yang menambah kesan playful. Gaya kasual namun tetap modis ini merupakan ciri khas Lively, yang selalu berhasil memadukan kesan glamor dan santai. Istri dari aktor Ryan Reynolds ini juga melengkapi penampilannya dengan aksesori chunky yang memberikan sentuhan glamor tanpa terlihat berlebihan. Rambutnya ditata rapi dalam bentuk ekor kuda yang semakin menonjolkan kesan effortless chic.

Penampilan ini menandai kemunculan kedua Lively di hadapan publik setelah putusan pengadilan yang dikeluarkan pada hari Senin. Sebelumnya, ia menghadiri acara Chanel Tribeca Festival Artists Dinner dengan mengenakan gaun rajut putih yang dipadukan dengan jaket denim vintage. Pilihan busana dari Chanel ini mencerminkan gaya pribadinya yang khas, yaitu perpaduan antara feminin dan klasik.

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Lively menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepadanya selama proses hukum berlangsung. Ia menuliskan, "Cinta dan rasa syukur saya untuk mereka yang berdiri bersama saya tidak akan pernah berhenti."

Menanggapi putusan pengadilan tersebut, kuasa hukum Lively, Esra Hudson dan Mike Gottlieb, mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut gugatan senilai US$ 400 juta yang diajukan oleh Baldoni sebagai "sandiwara hukum".

Namun, pihak Baldoni melalui pengacaranya, Bryan Freedman, memberikan tanggapan dengan menuduh Lively sedang melakukan "tur kemenangan palsu". Freedman menegaskan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan proses hukum, terutama terkait dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Perseteruan hukum antara Lively dan Baldoni bermula pada Desember 2024, ketika Lively menggugat Baldoni atas berbagai tuduhan, termasuk pelecehan seksual, pembalasan, pelanggaran kontrak, tekanan emosional, dan pelanggaran privasi. Sebulan kemudian, Baldoni mengajukan gugatan balik dengan tuduhan pencemaran nama baik, dan turut menggugat New York Times, yang kemudian menyebut tindakan hukum Baldoni sebagai "upaya tidak berdasar untuk membungkam laporan yang jujur."