Tragedi Air India: Keajaiban di Tengah Puing, Penumpang Selamat dari Maut

Keajaiban di Balik Puing Pesawat Air India: Kisah Seorang Penumpang yang Selamat

Sebuah perjalanan bisnis yang seharusnya membawa suka cita, berubah menjadi mimpi buruk yang tak terbayangkan. Dua saudara asal Inggris, Ajaykumar Ramesh (35) dan Vishwash Kumar Ramesh (40), menjadi saksi bisu tragedi jatuhnya pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner sesaat setelah lepas landas. Pesawat dengan nomor penerbangan yang belum dirilis itu, mengalami masalah teknis yang berujung pada malapetaka.

Vishwash, yang duduk di kursi 11A dekat pintu darurat, mengalami pengalaman yang nyaris mustahil. Beberapa detik setelah pesawat mengudara, terjadi guncangan hebat dan pesawat kehilangan kendali. Pesawat kemudian menabrak sebuah asrama dokter di kompleks BJ Medical College, Ahmedabad, India. Dampak yang begitu dahsyat membelah pesawat menjadi beberapa bagian.

Di tengah kekacauan dan kepulan asap tebal, Vishwash ditemukan selamat. Dengan tubuh penuh luka, termasuk di dada, mata, dan kaki, ia merangkak keluar dari reruntuhan. Petugas kepolisian yang tiba di lokasi segera memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Dari ranjang rumah sakit, Vishwash menceritakan pengalaman mengerikannya. Ia mengungkapkan bahwa saudaranya, Ajaykumar, duduk tidak jauh darinya, namun ia tidak dapat menemukannya di antara puing-puing. "Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara ledakan keras dan pesawat langsung jatuh. Semuanya terjadi begitu cepat," ujarnya dengan nada bergetar.

Ia melanjutkan, "Ketika saya sadar, mayat-mayat bergelimpangan di sekitar saya. Saya sangat ketakutan. Saya berusaha berdiri dan berlari menjauh. Potongan-potongan pesawat berserakan di mana-mana. Seseorang kemudian menarik saya dan membawa saya ke ambulans sebelum dilarikan ke rumah sakit."

Menurut keterangan polisi, Vishwash berhasil menyelamatkan diri dengan melompat keluar dari pintu darurat yang terbuka akibat benturan. Seorang petugas medis rumah sakit menambahkan bahwa korban selamat itu sempat bercerita tentang pesawat yang tiba-tiba terbelah dua, melemparkannya keluar sebelum ledakan besar terjadi. "Dia mengatakan kepada kami bahwa dia berada di pesawat yang jatuh, tetapi awalnya kami tidak percaya," ungkap petugas medis tersebut.

Nayan, saudara laki-laki Vishwash yang lain, mengungkapkan keheranan dan rasa syukur atas keselamatan saudaranya. Ia menceritakan bahwa ayahnya sempat berbicara dengan Vishwash melalui telepon saat pesawat berada di landasan pacu. "Tidak lama kemudian, ayah saya menerima panggilan telepon dari Vishwash saat pesawat jatuh. Satu-satunya hal yang ia khawatirkan dan sampaikan kepada kami adalah agar kami mencari Ajay," tutur Nayan.

Vishwash, yang tinggal di London bersama istri dan anaknya, sedang dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan urusan bisnis. Pesawat yang ia tumpangi jatuh dan menghantam bangunan tempat tinggal para dokter di Ahmedabad.

Sebelum penemuan Vishwash, pihak berwenang meyakini bahwa tidak ada penumpang yang selamat dari kecelakaan maut tersebut. Pesawat itu membawa 53 warga negara Inggris, 159 warga negara India, tujuh warga negara Portugal, dan satu warga negara Kanada. Di antara para penumpang, terdapat sebelas anak-anak, termasuk dua bayi yang baru lahir.

Kapten pesawat, Sumeet Sabharwal, seorang pilot berpengalaman dengan 8.200 jam terbang, sempat mengirimkan panggilan darurat sebelum pesawat jatuh. Ia berteriak, "Mayday... tidak ada daya dorong, kehilangan tenaga, tidak dapat mengangkat."

Pakar penerbangan menduga bahwa Boeing 787 Dreamliner tersebut mengalami kehilangan tenaga secara mendadak pada fase penerbangan yang paling kritis, yaitu setelah lepas landas. Beberapa kemungkinan penyebabnya meliputi perubahan arah angin yang ekstrem atau tabrakan dengan burung yang menyebabkan kedua mesin mati.

Kisah Vishwash Kumar Ramesh menjadi secercah harapan di tengah duka mendalam akibat jatuhnya pesawat Air India. Sementara tim SAR terus berupaya mencari korban lainnya, keselamatan Vishwash menjadi pengingat akan keajaiban yang terkadang terjadi di saat-saat yang paling gelap.