DPRD DKI Jakarta Kritisi Kualitas Rehabilitasi Sekolah, Dinas Pendidikan Beri Klarifikasi
Anggota Dewan Soroti Proyek Rehabilitasi Sekolah yang Dinilai Kurang Optimal
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Raden Gusti Arief, baru-baru ini menyuarakan keprihatinannya terkait kualitas proyek rehabilitasi sejumlah sekolah negeri di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Setelah melakukan peninjauan lapangan, ia menemukan beberapa kondisi yang dinilai tidak sesuai dengan standar, meskipun proyek-proyek tersebut telah menelan anggaran yang signifikan.
Gusti Arief secara khusus menyoroti kondisi beberapa sekolah, di antaranya:
- SDN 05 Grogol
- SDN 04 Kembangan Utara
- SMPN 291 Kembangan Utara
- SDN Duri Pulo
- SDN Cikini
Menurutnya, temuan-temuan seperti keretakan pada bangunan dan potensi kebocoran listrik menimbulkan risiko yang serius bagi keselamatan para siswa dan tenaga pengajar. Ia menekankan bahwa masalah ini bukan sekadar kelalaian teknis, melainkan menyangkut keselamatan jiwa.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi yang kami temukan di lapangan. Ini bukan hanya masalah teknis semata, tetapi sudah mengancam keselamatan siswa. Kondisi ini sangat membahayakan," tegas Gusti Arief usai menghadiri rapat tindak lanjut hasil peninjauan lokasi. Ia mendesak agar tindakan perbaikan segera diambil sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga sekolah dapat menjadi lingkungan yang aman, nyaman, dan layak bagi para siswa.
Tanggapan Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Merespons sorotan tersebut, Kasubag TU UP Prasardik Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ephraem W Sianturi, memberikan klarifikasi terkait proyek-proyek yang dipermasalahkan. Ia menjelaskan bahwa proyek pembangunan SDN Grogol 05, SMPN 292 (USB), SDN Kembangan Utara 04, dan SMPN 291 (USB) merupakan bagian dari anggaran tahun 2023. Proyek-proyek ini telah melalui proses serah terima pekerjaan (PHO) pada tahun 2024.
"Mengenai kerusakan yang ditemukan, saat ini masih dalam masa pemeliharaan selama satu tahun. Selain itu, terdapat jaminan kegagalan bangunan yang berlaku hingga 10 tahun sejak PHO. Saat ini, perbaikan sedang dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi," ujar Ephraem.
Lebih lanjut, Ephraem menjelaskan bahwa pembangunan SDN Duri Pulo dan SDN Cikini, yang termasuk dalam proyek anggaran tahun 2024, saat ini telah mencapai progres 98%. Serah terima proyek ini dijadwalkan pada akhir Juni 2025.
Ephraem juga menekankan bahwa seluruh proyek rehabilitasi total ini diawasi secara berkala oleh konsultan manajemen konstruksi (MK) dan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan kualitas proyek dapat terjaga dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Komisi E DPRD DKI Jakarta menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat dan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek-proyek pendidikan di Jakarta. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di ibu kota.