Aksi Nekat di Jepang: Komplotan Perampok India Gunakan Bumbu Kari untuk Lumpuhkan Korban
Sebuah insiden percobaan perampokan unik terjadi di Yoshikawa, Prefektur Saitama, Jepang, melibatkan seorang pria India yang menggunakan bumbu kari sebagai "senjata". Kasus ini bermula pada tanggal 14 Maret 2025, sekitar pukul 15.25 waktu setempat, ketika seorang presiden perusahaan jasa perekrutan pekerja berusia 52 tahun sedang berjalan di kota tersebut.
Korban didekati oleh empat pria yang diidentifikasi sebagai warga negara India dan Nepal. Komplotan ini diduga berupaya merampas tas kerja yang dibawa korban. Namun, alih-alih menggunakan senjata konvensional seperti pisau atau benda tajam lainnya, salah satu pelaku justru bertindak tidak lazim. Ia mengoleskan bubuk kari langsung ke wajah dan mata korban.
Bumbu kari tersebut, yang terdiri dari campuran rempah-rempah seperti jahe, bawang merah, kunyit, jinten, lada putih, dan garam, digunakan dengan tujuan melumpuhkan dan membutakan korban sementara. Meskipun demikian, korban menunjukkan perlawanan yang kuat. Ia berhasil mempertahankan tasnya sambil berteriak meminta bantuan. Aksi heroik ini membuat para penyerang panik dan melarikan diri dari lokasi kejadian.
Terungkap bahwa korban merupakan presiden sebuah perusahaan jasa perekrutan. Fakta yang lebih mengejutkan adalah salah satu pelaku, seorang pria India berusia 31 tahun yang tinggal di Prefektur Ibaraki, ternyata merupakan karyawan dari perusahaan yang sama.
Pada hari kejadian, presiden perusahaan tersebut berada di Yoshikawa untuk melakukan pembayaran gaji secara tunai kepada para pekerja yang direkrut oleh perusahaannya. Di dalam tas yang menjadi incaran para perampok, terdapat uang tunai dalam jumlah besar, yakni sekitar 886 juta Rupiah. Pihak kepolisian meyakini bahwa para pelaku telah mengetahui rencana korban untuk membawa sejumlah besar uang tersebut.
Motif ini diduga menjadi alasan utama para pelaku memilih melakukan aksinya di siang bolong. Akibat serangan bumbu kari tersebut, korban mengalami iritasi parah pada mata dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Untungnya, tidak ada kerusakan permanen pada penglihatan korban.
Polisi Prefektur Saitama bergerak cepat dengan memanfaatkan rekaman kamera keamanan untuk mengidentifikasi dan menangkap keempat pria yang diduga terlibat dalam serangan tersebut. Mereka dijerat dengan tuduhan penyerangan dan percobaan perampokan.