Indonesia dan Turki Jajaki Potensi Kerja Sama Pengadaan Jet Tempur KAAN Generasi ke-5
Indonesia dan Turki tengah menjajaki potensi kerja sama dalam pengadaan jet tempur KAAN, pesawat tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI). Ketertarikan Indonesia terhadap jet tempur canggih ini terungkap melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada ajang Indo Defence 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
MoU tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan saat itu, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretariat Industri Pertahanan Republik Turki, Haluk Gorgun, dengan disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Meskipun demikian, Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menegaskan bahwa penandatanganan MoU ini belum merupakan kontrak resmi pengadaan jet tempur.
"MoU yang ditandatangani kemarin itu belum merupakan kontrak," ujar Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang kepada wartawan di sela-sela pameran Indo Defence Expo 2024. Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah Indonesia masih dalam tahap penjajakan dan lobi terhadap Turki untuk melihat peluang realisasi kerja sama yang lebih konkret.
Salah satu aspek yang menjadi fokus utama dalam penjajakan ini adalah potensi alih teknologi. Pemerintah Indonesia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kapasitas industri pertahanan dalam negeri melalui transfer teknologi dari Turki.
Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang juga menanggapi pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengenai potensi ekspor 48 unit jet tempur KAAN ke Indonesia. Menurutnya, angka tersebut masih sebatas pembahasan awal dalam MoU dan merupakan asumsi perhitungan ideal untuk membentuk sebuah skuadron armada udara yang mumpuni.
"Untuk 48 itu adalah perhitungan ketika kita pengen punya skuadron yang memang ideal dari jumlah pesawatnya," jelasnya. Ia menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan belum dapat memberikan pengumuman resmi mengenai jumlah pasti jet tempur KAAN yang akan diimpor sebelum adanya kontrak yang jelas.
Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menekankan pentingnya kepercayaan antara kedua negara dalam kerja sama ini. Ia juga menggarisbawahi bahwa potensi alih teknologi yang ditawarkan dalam kerja sama pengadaan jet tempur generasi ke-5 ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia.
Berikut adalah poin-poin penting terkait potensi kerja sama ini:
- MoU: Indonesia dan Turki telah menandatangani MoU sebagai langkah awal penjajakan kerja sama pengadaan jet tempur KAAN.
- Alih Teknologi: Potensi alih teknologi menjadi fokus utama dalam penjajakan kerja sama ini.
- Jumlah Jet Tempur: Jumlah 48 unit jet tempur KAAN yang disebut-sebut masih sebatas asumsi dan belum final.
- Kontrak Resmi: Belum ada kontrak resmi yang ditandatangani antara Indonesia dan Turki terkait pengadaan jet tempur KAAN.
- Industri Pertahanan: Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas industri pertahanan dalam negeri.
Pemerintah Indonesia akan terus melakukan lobi dan penjajakan lebih lanjut dengan pihak Turki untuk memastikan kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kedua negara, khususnya dalam pengembangan kemampuan pertahanan Indonesia dan peningkatan kapasitas industri pertahanan dalam negeri.