Malaysia Tempuh Jalur Naturalisasi: Transformasi Skuad 'Harimau Malaya'
Malaysia Tempuh Jalur Naturalisasi: Transformasi Skuad 'Harimau Malaya'
Tim nasional Malaysia kini memasuki babak baru dalam sejarah sepak bola mereka dengan mengadopsi program naturalisasi pemain secara besar-besaran. Langkah ini menandai perubahan signifikan dari kebijakan sebelumnya, di mana 'Harimau Malaya' cenderung mengandalkan pemain lokal.
Keputusan untuk menaturalisasi pemain asing keturunan ini didasari pada keinginan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tim nasional di kancah internasional. Dalam skuad yang dipersiapkan untuk Kualifikasi Piala Asia 2027, terdapat sejumlah pemain naturalisasi yang memiliki darah keturunan Malaysia.
Beberapa pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Malaysia:
- Jon Irazabal (Spanyol)
- Imanol Machuca (Argentina)
- Rodrigo Holgado (Argentina)
- Facundo Garces (Argentina)
- Joao Figueiredo (Brasil)
- Hector Hevel (Spanyol)
- Gabriel Palmero (Spanyol)
- Paulo Josue (Brasil)
- Endrick (Brasil)
- Romel Morales (Kolombia)
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mengantongi restu dari FIFA untuk mendaftarkan para pemain naturalisasi tersebut. Namun, kebijakan ini juga menuai kritik dan pertanyaan terkait validitas darah keturunan beberapa pemain.
Mantan pemain Timnas Malaysia era 1980-an, Azlan Johar, mengakui bahwa komposisi skuad yang didominasi pemain naturalisasi mungkin terasa asing bagi sebagian penggemar. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya langkah ini untuk meningkatkan performa tim.
"Federasi berupaya memperkuat 'Harimau Malaya' dengan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Para pemain lokal telah diberi banyak kesempatan, tetapi sekarang saatnya untuk mencapai standar yang lebih tinggi," ujarnya.
Azlan Johar menambahkan bahwa ketergantungan pada pemain non-lokal selalu menjadi kekhawatiran. Namun, ia menegaskan bahwa semua pemain timnas, tanpa memandang asal-usulnya, membawa bendera yang sama, yaitu bendera Malaysia.
Perubahan kebijakan ini kontras dengan pernyataan pelatih Timnas Malaysia pada tahun 2010-an, Datuk K Rajagopal, yang menyatakan bahwa 'Harimau Malaya' masih anti naturalisasi. Saat itu, Malaysia lebih memilih untuk fokus pada pengembangan pemain muda.
"Di liga kami tidak ada pemain asingnya. Kami lebih konsen dengan para pemain muda. Dengan tidak adanya pemain asing, maka pemain muda lebih banyak mendapat kesempatan bermain," tegasnya kala itu.
Wacana naturalisasi pemain sebenarnya telah muncul sejak tahun 2017. Kini, Timnas Malaysia telah memasuki era baru, era naturalisasi, dengan harapan dapat meraih prestasi yang lebih gemilang di pentas internasional.