Bakamla Gagalkan Penyelundupan 60.000 Benih Lobster, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp 1 Miliar
Bakamla Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster, Negara Selamatkan Rp 1 Miliar
Badan Keamanan Laut (Bakamla) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan puluhan ribu benih lobster di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Operasi yang dilakukan Selasa dini hari, 11 Maret 2025, ini berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara senilai Rp 1.050.000.000. Hal ini diungkapkan oleh Kasubdit Penyelenggara Operasi Direktorat Operasi Laut Bakamla, Kolonel David Hastiadi, dalam konferensi pers di atas geladak Heli KN Pulau Marore-322. Penyelamatan ini merupakan hasil kerja sama tim gabungan Bakamla, Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Operasi diawali dari informasi intelijen yang diperoleh BAIS TNI empat bulan sebelumnya, yang mengindikasikan adanya aktivitas penyelundupan benih lobster melalui jalur laut. Tim gabungan kemudian melakukan pemantauan intensif menggunakan berbagai peralatan, termasuk radar dan drone. Pemantauan ini akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya sebuah perahu tanpa awak yang mencurigakan di perairan Kepulauan Seribu sekitar pukul 03.00 dini hari. Di dalam perahu tersebut, petugas menemukan dua koper. Satu koper berisi 22 kantong plastik yang berisi benih lobster, sementara koper lainnya hanya berisi plastik kosong. Diduga, sebagian benih lobster telah diambil oleh penyelundup sebelum perahu tersebut ditemukan.
Kolonel Hastiadi menjelaskan, meskipun tidak seluruh benih lobster berhasil disita, jumlah yang berhasil diamankan diperkirakan sekitar 60.000 ekor. Jumlah ini mewakili potensi kerugian negara yang signifikan. Setelah diamankan di Pangkalan Bakamla Muara Baru, Jakarta Utara, dan dilakukan koordinasi dengan Kepala Pangkalan dan Kepala Lokal Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut KKP, seluruh benih lobster yang berhasil disita kemudian dilepas kembali ke habitat aslinya di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, demi menjaga kelestarian ekosistem laut.
Keberhasilan operasi ini menunjukkan sinergi yang kuat antar lembaga dalam menjaga keamanan maritim dan melindungi sumber daya kelautan Indonesia. Penggunaan teknologi modern, seperti radar dan drone, juga terbukti efektif dalam mendeteksi dan mencegah aktivitas ilegal di laut. Ke depan, Bakamla berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum di wilayah perairan Indonesia untuk mencegah praktik penyelundupan dan melindungi kekayaan alam bangsa.
Langkah-langkah yang diambil dalam operasi tersebut antara lain:
- Pengumpulan informasi intelijen selama empat bulan.
- Pemantauan intensif menggunakan radar dan drone.
- Penemuan perahu tanpa awak yang mencurigakan.
- Penemuan 22 kantong plastik berisi benih lobster.
- Koordinasi dengan KKP untuk pelepasan kembali benih lobster.
- Pelepasan 60.000 benih lobster di Pulau Onrust.