Jokowi Pertimbangkan Maju Sebagai Kandidat Ketua Umum PSI, Dukungan Internal Belum Memadai
Presiden Joko Widodo mengisyaratkan ketertarikannya untuk memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI), namun mengakui bahwa dukungan internal yang ia terima saat ini belum mencukupi untuk mengamankan posisinya sebagai Ketua Umum.
Jokowi menyampaikan hal ini saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/6/2025). Ia mengungkapkan telah menerima sinyal dukungan dari beberapa Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tingkat provinsi dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat kabupaten/kota dalam tubuh PSI. Meski demikian, ia menekankan bahwa dukungan tersebut masih perlu ditingkatkan secara signifikan.
"Ya, saya belum turun ke bawah, dukungan dari DPW. DPW di provinsi, kemudian DPD di Kabupaten atau Kota juga. Satu dua (dukungan) sudah ada tapi belum cukup," ujarnya.
Kongres PSI yang akan memilih Ketua Umum baru dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025 di Kota Solo. Untuk dapat mencalonkan diri secara resmi, Jokowi memerlukan dukungan minimal dari lima DPW dan 20 DPD PSI.
Jokowi menyoroti pentingnya konsolidasi internal untuk mengukur kekuatan riil dukungan yang dapat ia peroleh. Sistem pemilihan Ketua Umum PSI menggunakan platform voting online, sehingga akurasi perhitungan dukungan menjadi krusial.
"Melihat dukungan dari bawah seperti apa. Karena nanti itu voting online. Platformnya kan voting online. Jadi memang betul-betul harus dihitung benar. Harus berhitung betul," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat dikaitkan dengan potensi pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, ia secara tegas menolak wacana tersebut dan menyatakan preferensinya untuk berkontestasi di PSI.
Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, sebelumnya mengungkapkan bahwa Jokowi masih menimbang-nimbang keputusannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSI. Raja Juli Antoni menyampaikan hal itu usai bertemu Jokowi pada Senin (26/5/2025).
"Ya, saya tanya tadi, bapak gimana? Kok kemarin bicara mau daftar menjadi Ketum PSI. Bapak katakan, ya saya sedang terus mengkalkulasi. Jadi belum ada jawaban dari beliau," ujar Raja Juli Antoni.
Nama Jokowi sendiri telah muncul sebagai salah satu kandidat potensial dari berbagai daerah di internal PSI. Namun, keputusan final mengenai apakah Jokowi akan bergabung dengan partai tersebut masih belum diambil.
"Tapi sekali lagi, ya tentu beliau memiliki wisdom sebagai tokoh bangsa. Apakah akan berlabuh di PSI atau tetap menjadi tokoh netral pada saat sekarang ini," jelasnya.