Ketegangan Israel-Iran Memicu Lonjakan Harga Minyak Global

Gelombang kekhawatiran melanda pasar energi global setelah eskalasi konflik antara Israel dan Iran. Serangan yang dikaitkan dengan Israel terhadap fasilitas-fasilitas strategis di Iran, memicu spekulasi mengenai potensi gangguan pasokan minyak dunia, mendorong harga minyak mentah melonjak signifikan.

Menurut laporan terkini, harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan dramatis sebesar 7,4%, mencapai US$ 74,46 per barel. Puncaknya, harga sempat menyentuh US$ 78,50 per barel, level tertinggi sejak akhir Januari. Kenaikan serupa juga terjadi pada minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS, yang naik 7,5% menjadi US$ 73,15 per barel, setelah sempat mencapai US$ 77,62 per barel.

Serangan yang diduga dilakukan Israel menargetkan sejumlah lokasi vital di Iran.

Berikut adalah daftar target yang diduga diserang:

  • Fasilitas nuklir Iran di Natanz
  • Pabrik rudal balistik
  • Komandan militer

Israel mengklaim bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Organisasi energi atom Iran melaporkan kerusakan pada fasilitas nuklir di Natanz. Investigasi awal mengindikasikan bahwa belum ada kontaminasi radioaktif atau kimia yang terdeteksi di luar lokasi tersebut. Namun, situasi ini tetap menimbulkan kekhawatiran global tentang keamanan dan stabilitas kawasan.

Para analis pasar, termasuk Amarpreet Singh dari Barclays, menilai bahwa kenaikan harga minyak saat ini belum sepenuhnya mencerminkan potensi penurunan produksi minyak Iran. Mereka juga mewaspadai kemungkinan eskalasi lebih lanjut yang dapat mengganggu aliran energi melalui Selat Hormuz, jalur pelayaran penting bagi ekspor minyak dunia.