Kisah Inspiratif Petugas Haji: Pengabdian Tanpa Batas Merawat Jemaah Lansia dengan Beragam Kondisi
Kisah Inspiratif Petugas Haji: Pengabdian Tanpa Batas Merawat Jemaah Lansia dengan Beragam Kondisi
Pengalaman mengharukan dan penuh tantangan dialami para petugas haji yang bertugas dalam layanan safari wukuf, sebuah program khusus bagi jemaah haji lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Kisah-kisah ini mengungkap dedikasi tinggi para petugas dalam memberikan pelayanan terbaik, bahkan di tengah situasi yang tidak terduga.
Tahun ini, tercatat 477 jemaah haji lansia dan disabilitas mengikuti safari wukuf. Mereka adalah para jemaah dengan keterbatasan mobilitas, masalah kesehatan, hingga kondisi demensia yang memerlukan perhatian ekstra. Para jemaah lansia ini ditempatkan di hotel transit selama kurang lebih 10 hari, mulai dari beberapa hari sebelum wukuf hingga setelah menyelesaikan lontar jumrah. Dalam satu kamar, biasanya diisi 3 hingga 5 jemaah lansia yang dilayani oleh sekitar 100 petugas. Artinya, setiap petugas bertanggung jawab atas 5 jemaah.
Salah satu petugas, Yuni Puspita Sari, menceritakan pengalamannya merawat dua jemaah lansia dengan demensia. Salah satunya, seorang nenek yang aktif dan sering melakukan hal-hal di luar dugaan. "Beliau itu sehat badannya tapi demensia. Kadang ingat, kadang tidak. Sering mengambil barang dan uang jemaah lain lalu membuangnya ke tempat sampah. Kami harus selalu siaga 24 jam," ujarnya. Untuk menenangkan nenek tersebut, Yuni dan timnya bahkan sampai berpura-pura menjadi anggota keluarga nenek itu.
Petugas lain, Tony Hartanto, berbagi pengalaman yang tak kalah menantang. Ia pernah dipukul oleh seorang jemaah lansia tunanetra asal Lamongan yang mudah marah. Jemaah tersebut sering mengira hotel tempat mereka menginap adalah rumah sakit yang ia bangun. "Kalau marah, dia bisa meremas atau memukul. Kalau dilarang masuk kamar perempuan, dia juga marah. Serba salah," kata Tony. Anehnya, pada hari wukuf, jemaah tersebut menjadi tenang dan patuh. Namun, setelah tahalul awal, perilakunya kembali seperti semula.
Selain tantangan fisik, petugas juga harus menghadapi tantangan dalam memberikan bimbingan ibadah. Muntolib, seorang pembimbing ibadah safari wukuf lansia, mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya harus bekerja ekstra, termasuk menggantikan popok jemaah lansia sebelum salat agar tidak ada najis yang menempel di pakaian mereka. Hal ini dilakukan demi memastikan ibadah para jemaah sah dan sesuai syariat.
Terlepas dari segala tantangan, para petugas haji ini merasa terharu dan bangga bisa melayani para jemaah lansia. Mereka menganggap tugas ini sebagai bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Kementerian Agama sendiri berupaya untuk mengurangi jumlah jemaah haji yang membutuhkan safari wukuf dengan meningkatkan istitaah (kemampuan) kesehatan jemaah sejak awal.
Kisah-Kisah Lain
- Seorang jemaah lansia adalah seorang hafiz Al-Qur'an yang setiap hari membacakan ayat-ayat suci untuk menenangkan jemaah lain.
- Ada juga jemaah lansia yang kadang berbicara dalam bahasa Inggris seolah sedang berpidato.
- Seorang petugas sempat melarikan jemaah ke rumah sakit karena mengalami henti jantung.
Kisah-kisah ini adalah secuil gambaran dari pengabdian tanpa batas para petugas haji dalam melayani jemaah lansia dengan beragam kondisi. Dedikasi dan kesabaran mereka patut diacungi jempol.