Misteri Akhir Perjalanan Batu Jumrah: Ke Mana Jutaan Kerikil Itu Berlabuh?

Ibadah haji diwarnai dengan ritual lempar jumrah, di mana jutaan jemaah dari seluruh dunia secara serentak melontarkan batu-batu kecil ke tiga pilar yang melambangkan setan. Prosesi ini merupakan simbol penolakan terhadap godaan dan keburukan. Setelah ritual ini selesai, muncul pertanyaan menarik: ke manakah jutaan batu-batu tersebut berakhir?

Dahulu, batu-batu jumrah yang dilemparkan jemaah haji akan menumpuk di sekitar tiga pilar jumrah, yakni Ula, Wustha, dan Aqabah. Tumpukan batu ini akan semakin menggunung seiring berjalannya waktu pelaksanaan ibadah haji. Namun, seiring dengan modernisasi dan peningkatan jumlah jemaah haji, pemerintah Arab Saudi telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah penumpukan batu jumrah ini. Pada tahun 2006, sebuah proyek besar dilakukan untuk membangun sistem pengelolaan batu jumrah yang modern dan efisien.

Saat ini, setelah dilemparkan oleh jemaah, batu-batu tersebut tidak lagi dibiarkan menumpuk. Di bawah area jamarat, terpasang sistem conveyor (ban berjalan) yang secara otomatis mengumpulkan batu-batu tersebut. Batu-batu itu kemudian dibawa melalui terowongan bawah tanah menuju tempat penyimpanan yang aman dan terpisah dari area pelaksanaan ibadah haji. Sistem ini dirancang untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah, serta menjaga kebersihan dan kelancaran pelaksanaan ibadah.

Selanjutnya, batu-batu yang terkumpul tidak dibuang begitu saja. Batu-batu ini disterilisasi dan disortir. Batu-batu yang memenuhi syarat akan digunakan kembali pada tahun berikutnya. Proses ini merupakan bagian dari upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan mengurangi limbah.

Dengan sistem pengelolaan modern ini, misteri ke mana perginya batu-batu jumrah terjawab sudah. Batu-batu tersebut tidak hilang begitu saja, melainkan dikelola secara cermat dan efisien untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan pelaksanaan ibadah haji.

Secara ringkas, alur perjalanan batu jumrah adalah sebagai berikut:

  • Dilemparkan oleh jemaah ke pilar jumrah.
  • Dikumpulkan oleh sistem conveyor bawah tanah.
  • Dibawa ke tempat penyimpanan khusus.
  • Disterilisasi dan disortir.
  • Dipilih batu yang memenuhi syarat untuk digunakan kembali.