Kisah Inspiratif Ustaz Abdullah Bahreisy: 25 Tahun Mengabdi sebagai Pembimbing Haji, Suka Duka Melayani Jemaah di Tanah Suci

Dedikasi Sang Pembimbing: Ustaz Abdullah Bahreisy, 25 Tahun Berkhidmat di Tanah Suci

Selama 25 tahun, Ustaz Abdullah Bahreisy telah mengabdikan dirinya sebagai pembimbing haji, sebuah perjalanan spiritual yang membawanya berulang kali ke Tanah Suci. Pengalamannya membimbing ribuan jemaah dengan beragam karakter telah mengukir kisah-kisah inspiratif yang penuh makna.

Perjalanan haji pertamanya pada tahun 1996, bersama sang ibunda melalui Aida Tourindo Wisata, menjadi titik awal pengabdiannya. Tawaran dari pimpinan Aida Tourindo Wisata, Husein Badeges, untuk menjadi pembimbing haji membuka jalan baginya untuk terus melayani para tamu Allah.

Sejak tahun 2001, Ustaz Abdullah secara konsisten membimbing jemaah haji Aida Tourindo Wisata. Jumlah jemaah yang pernah dibimbingnya mencapai lebih dari 200 orang dalam satu musim haji. Baginya, setiap perjalanan haji adalah pengalaman yang unik dan tak terlupakan.

"Pengalaman rohani ini sulit ya. Ada pengalaman-pengalaman yang nggak bisa kita ungkapkan, nggak semua orang bisa percaya karena memang sangat luar biasa," ungkap Ustaz Abdullah, menggambarkan betapa mendalamnya pengalaman spiritual yang dirasakannya selama berada di Tanah Suci.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pembimbing haji, Ustaz Abdullah selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada jemaahnya. Kesabaran ekstra menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai macam karakter jemaah. Ia menyadari bahwa setiap individu memiliki watak dan kepribadian yang berbeda, sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda pula.

"Karena yang kita bawa ini manusia, dengan watak dan karakter masing-masing, dibutuhkan kesabaran yang sangat ekstra," jelasnya.

Ustaz Abdullah juga mengamati adanya peningkatan signifikan dalam kenyamanan pelaksanaan ibadah haji dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perbaikan sistem dan fasilitas yang terus dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi memberikan dampak positif bagi para jemaah.

"Dulu sistemnya lebih sulit. Kita bisa 6-7 jam di Jeddah. Orang yang nggak sabar bisa marah-marah dan kita harus meredam. Kita jelaskan bukan kita yang mengatur, diatur oleh maktab. Sekarang sudah jauh lebih baik perbaikannya, Sekarang sudah sangat-sangat enak," kenangnya.

Selain aktif sebagai pembimbing haji, Ustaz Abdullah juga memiliki perhatian besar terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu. Ia mendirikan sebuah sekolah di Ampel, Surabaya, sebagai wujud komitmennya untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Kisah Ustaz Abdullah Bahreisy adalah cerminan dedikasi, kesabaran, dan kecintaan terhadap sesama. Pengabdiannya selama 25 tahun sebagai pembimbing haji telah memberikan kontribusi besar dalam membantu para jemaah meraih haji yang mabrur.

Tantangan dan Kebahagiaan Menjadi Pembimbing Haji

Menjadi pembimbing haji bukanlah tugas yang mudah. Ustaz Abdullah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perbedaan karakter jemaah, hingga perubahan sistem dan fasilitas di Tanah Suci. Namun, ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan menjadikan setiap perjalanan haji sebagai pengalaman yang berkesan bagi para jemaahnya.

Salah satu tantangan terbesar adalah menghadapi jemaah dengan berbagai macam karakter. Ada jemaah yang sabar dan pengertian, namun ada juga yang mudah marah dan mengeluh. Ustaz Abdullah harus memiliki kesabaran ekstra untuk menghadapi perbedaan-perbedaan ini.

Selain itu, Ustaz Abdullah juga harus selalu mengikuti perkembangan sistem dan fasilitas di Tanah Suci. Pemerintah Arab Saudi terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan jemaah haji. Ustaz Abdullah harus memastikan bahwa para jemaahnya mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.

Namun, di balik semua tantangan itu, ada kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Ustaz Abdullah merasa bahagia ketika dapat membantu para jemaahnya melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk. Ia juga merasa terharu ketika melihat para jemaahnya merasakan kedamaian dan kebahagiaan di Tanah Suci.

"Kebahagiaan terbesar saya adalah ketika melihat para jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk," ujarnya.

Ustaz Abdullah berharap agar pengalamannya sebagai pembimbing haji dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ia percaya bahwa dengan memberikan pelayanan yang terbaik, kita dapat membantu para jemaah meraih haji yang mabrur dan membawa perubahan positif dalam kehidupan mereka.

Pesan Ustaz Abdullah untuk Calon Jemaah Haji

Menjelang musim haji berikutnya, Ustaz Abdullah berpesan kepada para calon jemaah haji untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Persiapan ini meliputi persiapan fisik, mental, dan spiritual.

"Persiapan fisik sangat penting agar dapat melaksanakan semua rangkaian ibadah haji dengan lancar. Persiapan mental juga penting agar dapat menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi selama di Tanah Suci. Dan yang paling penting adalah persiapan spiritual, agar dapat merasakan kedamaian dan kebahagiaan selama melaksanakan ibadah haji," pesannya.

Ia juga mengingatkan para calon jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan selama berada di Tanah Suci. Cuaca di Tanah Suci sangat panas dan kering, sehingga rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, para jemaah harus minum air yang cukup, makan makanan yang bergizi, dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Terakhir, Ustaz Abdullah berpesan kepada para calon jemaah haji untuk selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan ibadah haji. Ia juga berharap agar semua jemaah haji dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat dan membawa haji yang mabrur.