Inisiatif Ekspor Listrik Hijau ke Singapura: Sektor Swasta Memimpin

Pemerintah Indonesia memberikan prioritas kepada perusahaan swasta dalam negeri untuk menjalankan proyek ekspor listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) ke Singapura. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa langkah ini diambil dengan mempertimbangkan fokus Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada pemenuhan kebutuhan listrik domestik.

Bahlil menjelaskan bahwa PLN saat ini memiliki tanggung jawab besar untuk membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 69,5 gigawatt (GW) hingga tahun 2034, sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Selain itu, PLN juga harus membangun jaringan transmisi sepanjang 48.000 meter sirkuit atau sekitar 8.000 kilometer. Dengan demikian, kemampuan PLN untuk terlibat dalam proyek ekspor listrik ke Singapura akan dievaluasi lebih lanjut.

Meski demikian, Bahlil belum mengungkapkan secara detail perusahaan swasta mana saja yang akan terlibat dalam konsorsium ekspor listrik ke Singapura. Sebelumnya, kerja sama ekspor listrik EBT ini telah dijajaki oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Indonesia dan Singapura telah mencapai kesepakatan untuk menyiapkan ekspor listrik hijau hingga 3 GW dengan nilai investasi sekitar 30 miliar dolar AS. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Announcement on Cross Border Electricity Interconnection dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum.

Sebelumnya, lima perusahaan swasta telah mengantongi persetujuan bersyarat untuk terlibat dalam proyek ekspor listrik ini:

  • Pacific Medco Solar Energy Pte Ltd (konsorsium PacificLight Renewables Pte Ltd, Medco Power Global Pte Ltd, dan Gallant Venture Ltd) dengan kapasitas 0,6 GW.
  • Adaro Solar International Pte Ltd (anak usaha PT Adaro Clean Energy Indonesia) dengan kapasitas 0,4 GW.
  • EDP Renewables APAC dengan kapasitas 0,4 GW.
  • Vanda RE Pte Ltd (kolaborasi Gurin Energy Pte Ltd dan Gentari International Renewables Pte Ltd) dengan kapasitas 0,3 GW.
  • Keppel Energy Pte Ltd dengan kapasitas 0,3 GW.