Wamena Kembali Tenang Pasca-Bentrokan Bersenjata dengan Kelompok Egianus Kogoya

Aparat keamanan gabungan TNI-Polri telah meningkatkan status keamanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menyusul kontak tembak yang terjadi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya. Insiden tersebut terjadi pada Senin malam, memicu respons cepat dari aparat keamanan untuk mengamankan wilayah dan memastikan keselamatan warga.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Agung Made Satriya Bimantara, bersama dengan Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Arh Reza Ch A Mamoribo, dan Komandan Lanud Wamena, Letkol Pnb Kamto Adi Saputra, telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengonfirmasi bahwa situasi di Wamena telah kembali kondusif. Langkah-langkah pengamanan intensif terus dilakukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan lebih lanjut.

"Meskipun terdapat indikasi ancaman, kami dari kepolisian bersama aparat TNI terus meningkatkan upaya deteksi dini melalui pemantauan informasi dan operasi di lapangan, dengan tujuan mencegah gangguan keamanan," ujar AKBP Agung Made Satriya Bimantara dalam keterangan persnya.

Selain insiden kontak tembak, aparat keamanan juga tengah menyelidiki serangkaian kejadian lain yang diduga melibatkan kelompok Egianus Kogoya. Beberapa insiden yang terjadi di Wamena dalam beberapa pekan terakhir mencakup:

  • Penembakan terhadap anggota Polres Jayawijaya di depan RSUD Wamena.
  • Penembakan terhadap pekerja bangunan gereja yang mengakibatkan korban jiwa.

Kejadian-kejadian ini menjadi tantangan tersendiri bagi aparat keamanan TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Langkah-langkah proaktif terus diambil untuk memastikan bahwa warga dapat beraktivitas dengan normal dan merasa aman.

"Seluruh tindakan yang kami lakukan bersama rekan-rekan TNI bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga, sehingga aktivitas sehari-hari warga dapat berjalan normal," ungkap Kapolres Jayawijaya.

Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arh Reza Ch A Mamoribo, menambahkan bahwa pihaknya terus meningkatkan patroli rutin dan razia di jalan-jalan utama untuk mempersempit ruang gerak KKB yang berpotensi mengganggu keamanan. Razia dilakukan secara selektif dan terukur, dengan fokus pada pencegahan tindak kriminal dan bukan untuk mengintimidasi masyarakat.

"Kami memastikan bahwa razia hanya dilakukan di ruas jalan utama, bukan penggeledahan rumah warga," tegas Dandim 1702/Jayawijaya.

Letkol Inf Arh Reza Ch A Mamoribo juga membantah isu yang beredar mengenai operasi TNI-Polri di organisasi warga. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan merupakan upaya untuk menyebarkan ketakutan di kalangan masyarakat.

"Jika ada informasi yang mengatakan aparat masuk ke rumah-rumah warga, itu tidak benar atau hoaks," tegasnya.

Ia menekankan bahwa razia dilakukan di jalan untuk membatasi ruang gerak pihak-pihak yang mengancam keamanan, bukan untuk menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat. Aparat keamanan berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Wamena dengan cara yang profesional dan menghormati hak-hak masyarakat.