Sampul Album Baru Sabrina Carpenter Dikecam karena Muatan Seksualitas yang Berlebihan

Gelombang kritik menghantam penyanyi Sabrina Carpenter setelah peluncuran sampul album terbarunya, "Man's Best Friend". Sampul tersebut, yang dipromosikan melalui unggahan di Instagram, menuai kecaman luas karena dinilai terlalu sensual dan provokatif.

Dalam foto tersebut, Carpenter mengenakan gaun mini hitam yang minim, dengan rambut pirangnya dicekal oleh tangan seorang pria. Tangannya diletakkan di paha pria tersebut dalam pose yang dianggap menggoda. Visualisasi ini dianggap oleh banyak orang sebagai eksploitatif dan tidak pantas, terutama mengingat basis penggemarnya yang didominasi oleh anak-anak dan remaja.

Kritik terhadap sampul album ini datang dari berbagai kalangan. Beberapa komentator menyebutnya sebagai "fantasi Pornhub yang terang-terangan," merujuk pada situs web konten dewasa yang populer. Sebuah organisasi perlindungan korban kekerasan dalam rumah tangga bahkan menyebut sampul tersebut sebagai "kemunduran, bukan kebebasan berekspresi".

Carpenter, yang dulunya dikenal karena imejnya yang ramah remaja sebagai bintang Disney Channel, kini dituduh melampaui batas dan mengeksploitasi seksualitasnya. Sebelumnya, ia dipuji karena menampilkan citra seksualitas yang memberdayakan wanita. Namun, dengan sampul album ini, banyak yang merasa bahwa ia telah kehilangan arah, terutama mengingat pengaruhnya yang besar terhadap penggemar muda.

Kontroversi ini bukan kali pertama Carpenter menuai kecaman terkait isu seksualitas. Penampilannya di Brit Awards awal tahun ini juga memicu lebih dari 900 keluhan kepada Ofcom, regulator penyiaran Inggris, setelah ia tampil mengenakan lingerie merah sebelum jam tayang yang dianggap sesuai untuk anak-anak.

Beberapa pihak berpendapat bahwa sampul album "Man's Best Friend" adalah bagian dari tren yang lebih luas dalam industri musik, di mana artis wanita semakin sering menggunakan citra seksual untuk menarik perhatian dan menantang norma. Namun, di era media sosial dan platform seperti OnlyFans, kekhawatiran tentang dampak konten semacam itu terhadap anak muda semakin meningkat.

Situs berita The Sun bahkan menuduh Carpenter mengeksploitasi citra "Lolita", sebuah karakter remaja yang diasosiasikan dengan seksualitas dalam novel klasik Vladimir Nabokov. Tuduhan ini diperkuat oleh fakta bahwa Carpenter pernah secara sadar meniru adegan dari film "Lolita" karya Stanley Kubrick dalam pemotretan untuk majalah W.

Kontroversi seputar sampul album Sabrina Carpenter ini memicu perdebatan yang lebih luas tentang seksualitas, eksploitasi, dan tanggung jawab publik figur, terutama dalam kaitannya dengan audiens yang lebih muda.