Kebakaran Pasar Kampung Ambon: Diduga Material Kayu Lapuk Jadi Faktor Penyebab Api Cepat Membesar
Kebakaran hebat melanda Pasar Kampung Ambon di Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Kamis (12/6/2025) sore, menghancurkan setidaknya delapan kios. Insiden ini memicu kekhawatiran terkait standar keamanan bangunan pasar tradisional, khususnya penggunaan material yang mudah terbakar.
Warga sekitar menduga bahwa penyebab utama cepatnya penyebaran api adalah kondisi bangunan kios yang sebagian besar terbuat dari kayu tua dan lapuk. Material ini diyakini menjadi bahan bakar yang mempercepat rambatan api ke seluruh area kios yang saling berdekatan.
"Api menyebar sangat cepat. Hampir semua bangunan menggunakan kayu yang sudah tua dan lapuk, sehingga api dengan mudah merambat ke kios-kios di sekitarnya," ungkap Iman, seorang juru parkir di Pasar Kampung Ambon, kepada wartawan pada Jumat siang. Ia menambahkan bahwa api pertama kali terlihat dari sebuah rumah makan, dan dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan menjalar tak terkendali.
Kesaksian Iman menguatkan dugaan bahwa kondisi bangunan yang tidak terawat menjadi faktor signifikan dalam kebakaran ini. Banyak kios di pasar tersebut dibangun dengan material seadanya dan sudah mengalami kerusakan akibat usia dan cuaca. Kondisi kayu yang lapuk membuatnya sangat rentan terhadap api.
"Bangunan-bangunan ini sudah lama berdiri dan tidak pernah dilakukan penggantian material kayu. Akibatnya, kayu menjadi lapuk karena panas dan hujan. Ketika terjadi kebakaran, api langsung melahap habis," jelasnya.
Akibat kebakaran ini, para pedagang di Pasar Kampung Ambon mengalami kerugian yang signifikan. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materi yang diderita pedagang diperkirakan cukup besar. Saat ini, lokasi kejadian telah dipasang garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Walaupun demikian, aktivitas perdagangan di Pasar Kampung Ambon secara keseluruhan tetap berjalan seperti biasa. Sebagian pedagang tetap berjualan di area yang tidak terdampak kebakaran, menunjukkan semangat untuk tetap mencari nafkah meskipun dilanda musibah.
Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta telah mengerahkan 15 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Proses pemadaman berlangsung selama kurang lebih 46 menit. Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran, namun dugaan sementara mengarah pada faktor kelalaian dan kondisi bangunan yang tidak memenuhi standar keamanan.
Kejadian ini menjadi sorotan pentingnya inspeksi rutin dan pemeliharaan bangunan pasar tradisional untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi pasar tradisional, termasuk memberikan bantuan kepada pedagang yang terdampak kebakaran.