Gejolak Global Ancam Stabilitas Ekonomi Nasional, Menkeu Serukan Kewaspadaan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan peringatan serius mengenai kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Dalam acara pelantikan 139 pejabat baru di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan pengelolaan keuangan negara yang cermat untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Acara pelantikan tersebut menjadi momentum bagi Sri Mulyani untuk mengingatkan para pejabat baru tentang tanggung jawab besar yang diemban, terutama dalam mendukung program-program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Program ambisius ini memerlukan fondasi keuangan negara yang kuat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan negara harus dilakukan secara profesional dan bertanggung jawab, memastikan setiap rupiah yang dikelola memberikan manfaat maksimal bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sri Mulyani menggambarkan situasi global saat ini sebagai periode yang penuh ketegangan, baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik. Persaingan antar negara yang semakin intensif menyebabkan fragmentasi ekonomi, yang berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi, harga komoditas, dan stabilitas keamanan global. Ia menyoroti berbagai kebijakan proteksionis seperti larangan dan regulasi ekspor-impor yang dapat mengganggu rantai pasok global dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Menkeu menggarisbawahi bahwa kondisi saat ini memiliki kemiripan dengan situasi pada awal tahun 1930-an, periode yang ditandai dengan krisis ekonomi global yang dikenal sebagai Depresi Besar. Situasi ini menjadi pengingat akan perlunya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi guncangan ekonomi. APBN, sebagai instrumen utama kebijakan fiskal, harus dikelola secara hati-hati dan responsif untuk memitigasi dampak negatif dari gejolak global terhadap perekonomian Indonesia.

Sri Mulyani menekankan bahwa meskipun banyak faktor eksternal yang berada di luar kendali, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi kesejahteraan rakyat. Keuangan negara yang sehat dan dikelola dengan baik merupakan kunci untuk mewujudkan kedaulatan Indonesia, menjaga kemerdekaan, dan mencapai perdamaian abadi. Ia berharap para pejabat baru yang dilantik dapat menjalankan tugas dengan profesionalisme, kompetensi, dan integritas tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi pengelolaan keuangan negara dan pembangunan Indonesia.