Ribuan Calon Siswa di Jawa Tengah Terancam Gagal Masuk Sekolah Negeri Akibat Lalai Aktivasi Akun
Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA dan SMK negeri di Jawa Tengah diwarnai kendala bagi ribuan calon siswa. Sebanyak 8.052 calon murid baru (CMB) terpaksa gigit jari karena dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk mengikuti proses seleksi. Penyebabnya adalah kegagalan mereka dalam melakukan verifikasi dan aktivasi akun hingga batas waktu yang ditentukan, Kamis (12/6/2025).
Menurut data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, sebanyak 337.263 calon murid telah berpartisipasi dalam pendaftaran dan verifikasi akun yang berlangsung sejak 26 Mei hingga 12 Juni 2025. Namun, sayangnya, ribuan akun tercatat tidak berhasil diaktivasi hingga tenggat waktu berakhir.
"Tidak ada penolakan akun saat verifikasi. Sebanyak 8.052 akun tersebut tidak diaktivasi hingga batas akhir. Jadi, ini bukan masalah penolakan, melainkan kelengkapan administrasi yang belum terpenuhi," ungkap Kasubag Program Disdikbud Jateng, Roberto Agung Nugroho, saat ditemui di kantornya, Jumat (13/6/2025).
Roberto menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan calon siswa tidak melakukan aktivasi akun. Beberapa di antaranya adalah kurangnya pemahaman mengenai jadwal tahapan SPMB, atau bahkan keputusan untuk mendaftar ke sekolah swasta.
"Beberapa orang tua siswa bahkan datang ke kantor Disdikbud Jateng setelah tahapan ditutup, dengan harapan agar anaknya tetap dapat diverifikasi. Namun, sangat disayangkan, hal tersebut tidak memungkinkan," lanjut Roberto.
Kelalaian ini tentu berakibat fatal bagi ribuan calon siswa. Mereka kini hanya memiliki pilihan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah swasta.
"Ya, satu-satunya pilihan adalah sekolah swasta. Sistem secara otomatis menutup akses ke sekolah negeri jika akun tidak diaktivasi," tegasnya.
Di sisi lain, dari 329.211 akun yang telah terverifikasi dan diaktivasi, para calon siswa akan melanjutkan ke tahapan berikutnya, yaitu pemilihan sekolah yang akan berlangsung pada 14-18 Juni 2025. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 227.624 siswa yang akan diterima di SMA dan SMK negeri, sesuai dengan daya tampung yang tersedia. Ini berarti sekitar 101.569 siswa lainnya akan tersingkir dari sistem.
"Benar, hampir 100.000 siswa tidak akan dapat masuk sekolah negeri karena keterbatasan daya tampung yang hanya mencapai 227.624 kursi," pungkas Roberto.
Tahapan SPMB yang terlewat:
- Verifikasi Akun
- Aktivasi Akun
Tahapan SPMB Selanjutnya:
- Pemilihan Sekolah (14-18 Juni 2025)