Aksi Unjuk Rasa Besar-Besaran Mengancam Surabaya: Forum Solidaritas Madura Indonesia Geram Terhadap Kebijakan Parkir Pemkot
Gelombang protes terhadap kebijakan penertiban parkir di minimarket Surabaya terus bergulir. Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) menyatakan akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penentangan terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Aksi yang direncanakan berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 16 hingga 20 Juni 2025, akan menyasar sejumlah titik strategis, termasuk kediaman resmi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Baihaki Akbar, koordinator aksi FSMI, mengonfirmasi rencana demonstrasi ini dan menyatakan kekecewaannya atas kebijakan Pemkot yang dianggap meresahkan masyarakat.
FSMI menilai bahwa kebijakan penertiban parkir telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat Surabaya. Mereka menuding Pemkot Surabaya sebagai pihak yang justru menciptakan situasi gaduh melalui pernyataan-pernyataan dan video yang viral di media sosial terkait isu juru parkir liar dan UMKM. Oleh karena itu, FSMI bertekad untuk melumpuhkan Kota Surabaya sebagai bentuk protes nyata terhadap Pemkot.
Pernyataan Sikap FSMI:
- Menentang keras kebijakan penertiban parkir yang dianggap merugikan masyarakat.
- Menuding Pemkot Surabaya sebagai pihak yang membuat gaduh kota.
- Mengancam akan melumpuhkan Kota Surabaya selama aksi demonstrasi berlangsung.
FSMI menyerukan kepada seluruh anggotanya dan masyarakat yang merasa dirugikan oleh kebijakan Pemkot untuk bergabung dalam aksi demonstrasi ini. Mereka berharap agar Pemkot Surabaya dapat mempertimbangkan kembali kebijakan penertiban parkir dan mencari solusi yang lebih bijaksana dan tidak merugikan masyarakat kecil.