Kisah Inspiratif Wakil Menteri BUMN: Dari Kampung Halaman ke Panggung Nasional
Perjalanan Panjang Dony Oskaria: Inspirasi dari Universitas Andalas
Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dony Oskaria, berbagi lika-liku perjalanan hidupnya yang penuh inspirasi. Acara kuliah umum yang berlangsung di Convention Hall Unand, menjadi wadah bagi Dony untuk memotivasi generasi muda.
Dony membuka kisahnya dengan menceritakan asal-usulnya dari sebuah desa kecil di Sumatera Barat. Ia lahir di Tanjung Alam, Tanah Datar, dan mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada usia yang relatif lebih tua, yakni delapan tahun. Sebuah fakta unik yang ia sampaikan dengan nada canda.
"Saya lahir di Tanjung Alam. Masuk SD saat berusia 8 tahun," ujarnya, disambut tawa hadirin.
Perpindahan ke Padang terjadi saat Dony duduk di kelas 6 SD, mengikuti jejak sang kakek. Perjalanan pendidikannya berlanjut di SMP 7 Padang, kemudian merantau ke Jakarta dan bersekolah di SMP 75 Kebon Jeruk, serta SMA 78 Jakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Dony kembali ke Sumatera Barat untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Andalas pada tahun 1989, dengan memilih jurusan Akuntansi. Sayangnya, ia hanya bertahan selama satu tahun.
"Saya kuliah di Akuntansi Unand hanya satu tahun. Saat kuliah, apa yang dipelajari sudah saya pelajari. Saya lihat pelajaran berikutnya ternyata juga sudah saya kuasai," ungkapnya.
Ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan studinya di jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjajaran, di mana ia berhasil meraih gelar sarjana. Tidak berhenti di situ, Dony juga mengambil gelar MBA di Asian Institute of Management, Filipina, untuk memperdalam pengetahuannya di bidang manajemen.
Meski singkat, Dony mengakui bahwa Unand memiliki tempat tersendiri di hatinya.
"Kendati hanya satu tahun, saya merasa Unand adalah almamater saya yang paling dekat di hati," tuturnya.
Perjalanan karir Dony dimulai dari posisi call center di Bank Universal. Berkat kerja keras dan dedikasinya, karirnya terus menanjak hingga menduduki jabatan sebagai kepala divisi. Pada tahun 2004, ia bergabung dengan Bank Mega, dan kemudian dipercaya untuk memimpin sebagai CEO di sejumlah perusahaan di bawah naungan CT Corp. Pengalamannya juga mencakup jabatan sebagai Komisaris Garuda Indonesia, Komisaris Citilink, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, hingga menjadi anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Dony, semua pencapaiannya ini adalah hasil dari kerja keras dan kemauan kuat yang ia pupuk sejak usia muda. Ia menekankan pentingnya semangat dan kegigihan bagi para mahasiswa.
"Adik-adik mahasiswa harus semangat. Harus punya kemauan kuat dan kerja keras. Banyak alumni Unand yang bisa jadi menteri, wakil menteri, direktur BUMN, komisaris, dan sebagainya. Semuanya tergantung dari adik-adik semua," pesan Dony, memberikan semangat kepada para mahasiswa Unand.