Tragis, Bocah di Jakarta Selatan Alami Kekerasan Fisik Parah, Berat Badan di Bawah Standar dan Luka Menganga
Kisah pilu menimpa seorang anak laki-laki berinisial MK, yang menjadi korban kekerasan dan penelantaran oleh ayah kandungnya di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kondisi memprihatinkan MK menarik perhatian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, yang langsung mengunjungi korban.
"Kondisi anak ini sangat memprihatinkan. Sulit membayangkan kekerasan yang dialaminya," ujar Arifah setelah melihat langsung kondisi MK yang tengah menjalani perawatan intensif di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Menteri PPPA menegaskan komitmennya untuk memastikan MK mendapatkan perawatan yang layak, pemulihan yang komprehensif, serta penindakan tegas terhadap pelaku kekerasan.
Pemeriksaan medis mengungkap fakta yang sangat menyedihkan. Di usianya yang menginjak 7 tahun, berat badan MK hanya 11 kilogram, jauh di bawah standar anak seusianya. Selain itu, ukuran kepala MK juga tidak proporsional dan tidak simetris. Lebih lanjut, pemeriksaan fisik menunjukkan adanya luka-luka serius pada tubuh MK, termasuk luka menganga pada bagian dagu, patah tulang yang menonjol keluar di bahu kanan, serta luka bakar lama yang menghiasi seluruh wajah dan telinganya.
Menteri PPPA menekankan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk RS Polri, Subdit Anak Bareskrim Polri, dan UPTD PPA DKI Jakarta, untuk memastikan MK mendapatkan layanan medis dan psikologis berkelanjutan.
"Kepolisian dan Kemen PPPA akan terus bekerja sama untuk mencari keluarga korban dan menangkap pelaku kekerasan. Sementara itu, korban akan mendapatkan perawatan intensif dan pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi fisiknya dan mentalnya," jelas Arifah. Saat ini, MK belum dapat memberikan keterangan yang jelas karena masih dalam proses pemulihan fisik.
Karena tidak memiliki keluarga yang dapat mendampingi, tanggung jawab penuh atas perlindungan dan pemulihan MK akan diambil alih oleh Kemen PPPA bersama dengan penyidik Bareskrim Polri. "Negara tidak akan tinggal diam terhadap kekerasan yang menimpa anak-anak dan akan memastikan pemulihan korban secara menyeluruh, baik fisik maupun psikologis. Kami akan mendampingi proses hukum dan pemulihan anak ini hingga tuntas. Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap anak-anak di sekitar kita," tegas Menteri PPPA.
Kemen PPPA mengimbau masyarakat untuk berani melaporkan kasus kekerasan, eksploitasi, atau perkawinan anak yang dialami, didengar, atau disaksikan. Laporan dapat disampaikan ke lembaga-lembaga layanan seperti UPTD PPA, Penyedia Layanan Berbasis Masyarakat, dan Kepolisian. Masyarakat juga dapat menghubungi hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau melalui Whatsapp di nomor 08111-129-129.
Sebelumnya, MK ditemukan oleh warga pada Rabu (11/6) pagi. Awalnya, warga mengira MK hanya tidur di tempat tersebut. Namun, kecurigaan muncul hingga akhirnya Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kebayoran Lama yang sedang berpatroli menemukan MK dalam kondisi penuh luka dan langsung mengevakuasinya.
Menurut pengakuan MK, ia telah menjadi korban penyiksaan oleh ayahnya. Sayangnya, petugas belum berhasil menemukan ayah MK yang diduga telah menelantarkannya.