Kemkominfo Dorong Media Berkualitas Tinggi untuk Melawan Disinformasi di Era Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menekankan pentingnya peran media yang berkualitas tinggi sebagai garda terdepan dalam memerangi penyebaran disinformasi di era digital yang serba cepat ini.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkominfo, Fifi Aleyda Yahya, menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk mendukung industri media melalui berbagai regulasi yang adaptif dan program peningkatan kapasitas. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa media tetap menjadi sumber informasi yang terpercaya dan dapat diandalkan bagi masyarakat.
"Di tengah gelombang disrupsi yang melanda, pemerintah terus berupaya untuk memperkuat industri media melalui kebijakan yang responsif dan inisiatif pengembangan kompetensi. Kami meyakini bahwa media yang berkualitas adalah benteng terakhir yang dapat melindungi masyarakat dari bahaya misinformasi di era digital ini," ujar Fifi dalam sebuah pernyataan resmi.
Fifi juga menyoroti transformasi fundamental yang tengah dialami oleh industri media akibat pesatnya perkembangan teknologi digital. Perubahan ini, menurutnya, jauh lebih dramatis dibandingkan evolusi media yang terjadi selama beberapa dekade sebelumnya. Strategi media yang efektif di masa lalu mungkin tidak lagi relevan dalam menghadapi tantangan era digital saat ini. Platform media sosial telah menjadi sumber informasi utama bagi banyak orang, dan hal ini membawa implikasi yang signifikan bagi peran dan tanggung jawab media.
Tantangan Utama Industri Media di Era Digital:
- Transformasi Model Bisnis: Media tradisional perlu beradaptasi dengan model bisnis digital yang berkelanjutan. Banyak perusahaan media besar telah melakukan transisi dari model konvensional ke platform digital untuk tetap relevan dan kompetitif.
- Tsunami Informasi: Masyarakat dibanjiri dengan informasi yang sulit diverifikasi kebenarannya. Media perlu berperan aktif dalam menyaring informasi yang akurat dan terpercaya untuk membantu masyarakat membuat keputusan yang tepat.
- Pengembangan Talenta: Jurnalis perlu memiliki keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan platform digital, termasuk kemampuan dalam aktivasi konten dan jurnalisme data.
Fifi menekankan bahwa eksistensi media dan profesi jurnalis harus dijaga sebagai pilar demokrasi yang menyediakan informasi berkualitas. Situasi saat ini digambarkan sebagai "era tsunami informasi," di mana publik kesulitan membedakan antara fakta dan fiksi. Oleh karena itu, penting bagi media untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip jurnalistik yang etis dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Transformasi bisnis media menjadi sebuah keniscayaan. Banyak grup media besar telah beralih dari model konvensional ke platform digital untuk mempertahankan eksistensi mereka. Televisi tradisional perlu bertransformasi menjadi platform digital yang kuat untuk bertahan. Model bisnis dengan jumlah karyawan yang besar mungkin tidak lagi berkelanjutan di era digital ini. Tantangan lainnya adalah mempersiapkan talenta jurnalis yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan digital. Jurnalis dengan keterampilan baru yang relevan dengan platform digital, termasuk kemampuan aktivasi konten dan jurnalisme data, sangat dibutuhkan.
Kemkominfo mengajak seluruh pemangku kepentingan di industri media untuk bersama-sama menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital. Dengan kolaborasi dan inovasi, media dapat terus berperan sebagai sumber informasi yang terpercaya dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan.