Jalan Pacuan Kuda Bandung Dihantui Kriminalitas Malam: Minim Penerangan Jadi Sorotan

Aksi kriminalitas meresahkan menghantui Jalan Pacuan Kuda di kawasan Arcamanik, Kota Bandung. Jalan yang seharusnya menjadi akses vital bagi warga, justru menjadi lokasi rawan penjambretan, pelemparan batu, dan tindak kejahatan lainnya, terutama saat malam hari.

Kondisi ini diperparah dengan minimnya penerangan jalan, menciptakan lingkungan yang mendukung aksi para pelaku kejahatan. Kurangnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di beberapa titik, ditambah rimbunnya pepohonan yang menghalangi cahaya, membuat jalanan menjadi gelap gulita. Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga, yang juga memiliki pengalaman pribadi terkait masalah ini. Adik dari Rendiana Awangga menjadi korban penjambretan di kawasan tersebut sekitar dua tahun lalu.

"Adik saya sendiri pernah menjadi korban penjambretan di kawasan ini, sekitar dua tahun lalu. Ia sampai terjatuh dari motor akibat kejadian tersebut," ungkap Awangga.

Awangga menambahkan, dirinya menerima banyak aduan dari warga yang menjadi korban kejahatan di Jalan Pacuan Kuda. Aduan tersebut disampaikan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan langsung kepada Wali Kota Bandung. Diduga kuat, minimnya penerangan menjadi akar masalah utama yang memicu berbagai insiden kriminalitas. Lebih lanjut Awangga memastikan, DPRD Kota Bandung akan mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk melakukan perbaikan di titik-titik yang gelap di Jalan Pacuan Kuda dalam waktu tiga bulan ke depan.

Camat Arcamanik, Willi Yudia Laksana, membenarkan bahwa Jalan Pacuan Kuda kerap menjadi lokasi tindak kriminalitas akibat minimnya penerangan. Ia juga menyoroti aksi pelemparan batu yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur pada malam hari, menambah daftar permasalahan yang ada.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kota Bandung berencana mengambil sejumlah langkah strategis, antara lain:

  • Pembangunan tiang penerangan jalan mandiri di titik-titik gelap, seperti yang akan dilakukan di kawasan Puri Dago.
  • Pemasangan lampu baru pada tiang PLN yang sudah ada.
  • Pemangkasan rutin ranting pohon yang menghalangi cahaya lampu PJU.

Awangga juga menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah kota, kecamatan, dan dinas terkait, untuk memastikan perbaikan penerangan dilakukan secara efektif dan efisien.

"Kami akan memastikan penataan dilakukan oleh kewilayahan. Untuk pohon-pohon yang tidak terjangkau oleh petugas di kewilayahan, pemangkasan akan dilakukan langsung oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Bandung," tuturnya.

Selain itu, ia mengakui adanya kendala non-teknis terkait status kepemilikan jalan, yang sebagian merupakan milik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Oleh karena itu, penambahan PJU dan pemangkasan pohon akan difokuskan terlebih dahulu pada area yang menjadi kewenangan Pemkot Bandung.

Willi menambahkan, pihaknya siap untuk melakukan perapihan dahan pohon yang menutupi PJU secara rutin. Namun, untuk pohon yang memiliki tinggi lebih dari tiga meter akan dikoordinasikan dengan DPKP3 Kota Bandung.

Dengan upaya bersama dan koordinasi yang baik, diharapkan Jalan Pacuan Kuda dapat kembali menjadi jalan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga Kota Bandung.