Spekulasi Akuisisi Saham GOTO oleh Danantara: Rosan Roeslani Bungkam

markdown Sejumlah spekulasi mengenai potensi akuisisi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara) terus bergulir. Namun, Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani, memilih untuk tidak memberikan komentar terkait isu tersebut.

Saat ditemui awak media di Universitas Paramadina, Jakarta, pada Jumat (13/6/2025), Rosan hanya merespons dengan senyuman ketika dikonfirmasi mengenai kabar penjajakan pembelian saham GOTO. Pertanyaan mengenai latar belakang ketertarikan Danantara terhadap investasi di perusahaan teknologi tersebut juga tidak dijawab oleh mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu. Rosan memilih mengakhiri sesi wawancara dengan berpamitan.

Sebelumnya, rumor mengenai penjajakan investasi Danantara muncul di tengah isu potensi merger antara GoTo dan Grab Holdings. Laporan dari Bloomberg pada Minggu (8/6/2025) menyebutkan bahwa Danantara telah memulai diskusi awal dengan GoTo untuk kemungkinan mengakuisisi saham minoritas jika merger dengan Grab terealisasi. Langkah ini disebut-sebut sebagai upaya pemerintah Indonesia untuk meredam kekhawatiran terkait dampak merger tersebut dan berpotensi memiliki saham di perusahaan teknologi terbesar di Asia.

Ekonom Senior Bright Institute, Awalil Rizky, menekankan pentingnya pemerintah menjaga iklim investasi dalam negeri dengan keberpihakan terhadap perusahaan lokal. Menurutnya, merger GoTo dan Grab berpotensi meningkatkan dominasi asing dalam investasi di Indonesia, yang dapat merugikan pelaku usaha domestik. Ia menilai pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga iklim usaha yang kondusif.

Di sisi lain, Grab dalam pernyataan resminya kepada bursa saham pada Senin (9/6/2025), membantah adanya pembicaraan dengan GoTo terkait potensi transaksi. Grab menegaskan komitmennya terhadap pasar Indonesia dan akan terus menerapkan standar tinggi dalam penggunaan modal serta selektif dalam memilih peluang investasi.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Grab sedang mempertimbangkan akuisisi GoTo pada kuartal kedua tahun ini dan telah menunjuk penasihat untuk mengurus rencana tersebut. Nilai valuasi GoTo dalam kesepakatan tersebut diperkirakan mencapai 7 miliar dollar AS.