Pariwisata Santorini Lesu di Musim Panas Akibat Trauma Gempa dan Krisis Ekonomi Global

Musim panas 2025 di Santorini diwarnai dengan sepinya kunjungan wisatawan, sebuah ironi mengingat pulau ini biasanya ramai dikunjungi pada periode tersebut. Aktivitas gempa bumi yang terjadi di awal tahun menjadi faktor utama yang membuat turis enggan berkunjung. Kekhawatiran akan gempa susulan terus menghantui, membuat banyak calon wisatawan membatalkan rencana liburan mereka.

Jalanan utama di Fira, ibu kota Santorini, yang biasanya dipadati pengunjung, kini tampak lengang. Gang-gang sempit yang sering menjadi lokasi berfoto kini sepi tanpa kehadiran turis. Kondisi ini sangat kontras dengan tahun-tahun sebelumnya, bahkan sejak pandemi Covid-19 mereda. Penurunan jumlah wisatawan ini menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata Santorini.

Data menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah kursi penerbangan yang tersedia ke Santorini. Yannis Paraschis, presiden Asosiasi Perusahaan Pariwisata Yunani (SETE), menyebutkan penurunan sekitar 26% sejak awal tahun. Meskipun ada sedikit peningkatan dalam beberapa minggu terakhir, jumlah wisatawan masih jauh di bawah angka normal.

Antonis Pagoni, presiden pengusaha perhotelan Santorini, bahkan memperkirakan penurunan yang lebih besar dalam lalu lintas wisatawan. Ia memperingatkan bahwa dampak negatifnya akan meluas ke seluruh perekonomian Yunani. Pagoni memprediksi penurunan kedatangan wisatawan secara keseluruhan sekitar 20%-25%, angka yang sangat signifikan mengingat Santorini menarik lebih dari 3 juta pengunjung setiap tahunnya. Kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata ini menjadi kekhawatiran besar bagi Yunani.

Guna menarik kembali wisatawan, pebisnis perhotelan di Santorini menawarkan diskon tarif kamar. Upaya ini diharapkan dapat menarik wisatawan yang melakukan pemesanan di menit-menit terakhir. Kehadiran kapal pesiar yang singgah hampir setiap hari, membawa ribuan pengunjung, sedikit membantu menghidupkan suasana. Namun, pajak pelayaran yang baru akan mulai diterapkan pada bulan Juli diperkirakan tidak akan terlalu berpengaruh pada kedatangan kapal pesiar tahun ini.

Selain faktor gempa bumi, krisis biaya hidup global juga turut memengaruhi pariwisata Santorini. Wisatawan kini cenderung lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka. Pemilik toko melaporkan bahwa wisatawan mengurangi pengeluaran untuk kuliner dan oleh-oleh. Kondisi ini menunjukkan bahwa pariwisata Santorini tidak hanya menghadapi tantangan akibat bencana alam, tetapi juga tekanan ekonomi global.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Pariwisata Santorini:

  • Gempa Bumi: Kekhawatiran akan gempa susulan menjadi penghalang utama bagi wisatawan.
  • Krisis Ekonomi Global: Wisatawan mengurangi pengeluaran dan membatasi kegiatan selama liburan.
  • Penurunan Ketersediaan Penerbangan: Pengurangan jumlah kursi penerbangan yang tersedia mempengaruhi jumlah wisatawan yang dapat berkunjung.

Kondisi ini menjadi alarm bagi industri pariwisata Santorini untuk berbenah dan mencari solusi agar dapat kembali menarik wisatawan di masa mendatang. Diversifikasi daya tarik wisata dan promosi yang gencar menjadi kunci untuk memulihkan pariwisata Santorini.