Pertamina Catat Kinerja Solid di Semua Lini Bisnis, Pacu Swasembada Energi Nasional
PT Pertamina (Persero) menunjukkan performa yang menggembirakan di sepanjang tahun 2024, dengan catatan positif di seluruh lini bisnisnya, mulai dari hulu hingga hilir. Keberhasilan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung program swasembada energi yang dicanangkan pemerintah.
Dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan bahwa tahun 2024 merupakan periode yang penuh tantangan. Namun, Pertamina mampu beradaptasi dengan dinamika global dan mempertahankan kinerja positifnya. Hal ini membuktikan ketahanan perusahaan sebagai BUMN energi yang strategis bagi negara.
Menurut Mantiri, Pertamina sebagai garda terdepan ketahanan energi nasional, telah bergerak sinergis di seluruh lini bisnisnya untuk memperkuat empat aspek utama: ketersediaan (Availability), keterjangkauan (Accessibility), kemampuan membayar (Affordability), dan penerimaan (Acceptability). Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan delapan misi pembangunan strategis yang tertuang dalam Asta Cita.
Pertamina menyadari perannya sebagai tulang punggung ekonomi nasional dan akan terus berupaya meningkatkan produksi migas dari hulu untuk mendukung target nasional produksi 1 juta barel per hari pada tahun 2030 atau bahkan lebih cepat. Mantiri menegaskan bahwa tugas ini bukan hanya untuk menjaga ketahanan energi, tetapi juga kedaulatan energi bangsa.
Selain itu, Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan merealisasikan belanja nasional sebesar Rp 415 triliun. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan 4,1 juta lapangan kerja dan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga Rp 702 triliun pada tahun 2024.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa seluruh subholding dan anak perusahaan Pertamina fokus untuk memberikan kinerja terbaik dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan produksi migas secara berkelanjutan menjadi kunci utama dalam menjamin ketersediaan energi di seluruh Indonesia, yang pada gilirannya akan menumbuhkan seluruh sektor ekonomi.
Sepanjang tahun 2024, Pertamina telah melakukan pengeboran intensif dengan rincian:
- 22 eksplorasi
- 821 development
- 981 workover
- 36.860 well intervention well services (WIWS).
Produksi migas Pertamina telah menembus angka satu juta barel setara minyak. Perusahaan terus berupaya mencari sumber cadangan migas baru untuk keberlanjutan energi.
Di sektor tengah, Pertamina terus mengoptimalkan kinerja kilang, yang telah berhasil mencapai yield valuable hingga 83,2 persen dengan volume intake rerata 320 juta barel. Kilang Pertamina berkontribusi sebesar 70 persen terhadap kebutuhan BBM nasional serta 100 persen untuk produk avtur dan biosolar.
Pada bisnis hilir, Pertamina mencatat rekor penjualan BBM sebanyak 105 juta kiloliter (KL) sepanjang tahun 2024, meningkat 6 persen dibandingkan tahun 2023. Pertamina juga berhasil menjalankan penugasan pemerintah dalam penyaluran BBM subsidi. Digitalisasi membantu Pertamina menjaga distribusi BBM subsidi sesuai kuota dan mencapai efisiensi.
Pertamina mengelola lebih dari 15.000 titik ritel BBM dan lebih dari 250.000 titik pangkalan LPG, guna memastikan ketersediaan energi di seluruh Indonesia.
Di bisnis gas, Pertamina mengelola 312 juta MMBTU volume niaga gas. Volume transmisi gas meningkat 6 persen dibandingkan tahun 2023, menunjukkan penguasaan 91 persen pasar gas bumi di Indonesia.
Pada sektor Integrated Marine Logistics, volume kargo yang diangkut mencapai 161 juta KL, dengan peningkatan tonase kapal sebesar 24 persen dibandingkan tahun 2023.
Pertamina New and Renewable Energy mampu mencapai total produksi listrik 8.475 GWh, naik 55 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi utama berasal dari beroperasinya PLTGU Jawa Satu Power.
Selain kinerja positif, Pertamina juga berinovasi dalam operasional bisnis dengan teknologi ramah lingkungan. Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1,7 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) sepanjang tahun 2024.
Fadjar menegaskan komitmen Pertamina untuk mendukung target pengurangan emisi dan Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan menjadi perusahaan kelas dunia yang ramah lingkungan. Upaya ini sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina, serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).