Eskalasi Konflik Timur Tengah: Israel dan Iran Saling Balas Serangan Rudal
Ketegangan antara Israel dan Iran mencapai titik didih setelah kedua negara saling melancarkan serangan rudal dalam 24 jam terakhir. Serangan ini menandai peningkatan signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lama antara kedua negara.
Israel memulai agresi dengan serangan mendadak ke wilayah Iran, menargetkan kota Teheran. Serangan tersebut dilaporkan menghancurkan sejumlah bangunan dan menyebabkan kematian beberapa tokoh militer dan ilmuwan nuklir Iran, termasuk kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa serangan itu menyasar fasilitas nuklir Iran di Natanz, yang dikonfirmasi oleh Iran mengalami kerusakan dan kontaminasi radioaktif.
Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, mengecam keras serangan Israel dan berjanji akan membalas dendam. Tak lama setelah pernyataan Khamenei, Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran ke Israel, menargetkan kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Yerusalem. Militer Israel mengklaim telah mencegat sebagian besar rudal yang diluncurkan oleh Iran. Namun, beberapa rudal berhasil mencapai targetnya, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan. Seorang warga Israel dilaporkan tewas di Tel Aviv, dan puluhan lainnya terluka.
Sebagai akibat serangan rudal Israel, Iran melaporkan puluhan warganya tewas dan ratusan lainnya terluka. Serangan balasan Iran semakin memperburuk situasi, meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas. Dunia internasional menyerukan de-eskalasi dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari tindakan lebih lanjut yang dapat memperburuk konflik. Berikut adalah daftar korban jiwa dan kerugian yang dilaporkan oleh kedua belah pihak:
- Israel:
- 1 tewas (di Tel Aviv)
- 34 terluka
- Iran:
- 78 tewas
- 320 terluka
Konflik yang meningkat antara Israel dan Iran menyoroti kerentanan kawasan Timur Tengah dan kebutuhan mendesak akan solusi diplomatik untuk mengatasi ketegangan yang mendasari. Eskalasi ini tidak hanya mengancam stabilitas regional, tetapi juga memiliki implikasi global yang signifikan.