Empat Desa di Sikka Diterjang Longsor, Akses Warga Terancam Putus

Bencana tanah longsor menerjang empat desa di Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menimbulkan kekhawatiran akan terputusnya akses bagi warga. Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama terjadinya longsor di berbagai titik.

Camat Tanawawo, John Oriwis, mengungkapkan bahwa terdapat 14 titik longsor yang tersebar di empat desa, meliputi Renggarasi, Detu Binga, Bu Selatan, dan Bu Barat. Kondisi ini menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan dan mengancam mobilitas warga.

  • Desa Renggarasi: Lima titik longsor dilaporkan terjadi di Dusun Wolo Feo, Dusun Faipanda, Kampung Watu Ria, dan ruas jalan di Kampung Wolo Para. Tingkat kerusakan bervariasi, mulai dari longsor kecil hingga potensi ambruknya badan jalan.
  • Desa Detu Binga: Dua titik longsor tercatat di Dusun Sero Wulu dan Kampung Wulu. Akibatnya, aktivitas warga terganggu karena akses jalan menjadi sulit dilalui.
  • Desa Bu Selatan: Tiga titik longsor terjadi di Dusun Nua Heu, Detu Denu, ruas jalan menuju Wolo Waru Wolo Koja, dan Wolo Ara. Ruas jalan menuju Kampung Nua Heu dilaporkan nyaris ambruk, mengancam akses menuju dusun tersebut.
  • Desa Bu Barat: Empat titik longsor ditemukan di Kampung Tetaluka, Kampung Puu Rea, dan ruas jalan Detu Duli ke Nua Nula. Kondisi ini memperparah kondisi infrastruktur yang sudah ada dan mempersulit aktivitas sehari-hari warga.

Ruas jalan di Dusun Wolo Para, Desa Renggarasi, juga terancam putus. Apabila hal ini terjadi, akses jalan penghubung antara empat desa, yaitu Desa Detu Binga, Desa Bu Selatan, Desa Bu Barat, dan Desa Bu Nua Puu, berpotensi terisolasi. Pemerintah daerah setempat sedang berupaya untuk melakukan penanganan darurat dan mencari solusi untuk memulihkan akses jalan bagi warga yang terdampak.