Mahasiswa Universitas Udayana Resah Akibat Teror Panggilan Telepon Diduga Modus Penipuan
Puluhan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) di Bali menjadi sasaran teror panggilan telepon dari nomor tak dikenal yang diduga kuat merupakan bagian dari aksi penipuan yang terorganisir. Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa, terutama dari angkatan 2023 dan 2024 dari berbagai fakultas.
Menurut penuturan salah seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Unud berinisial AS, hampir seluruh teman sekelasnya yang berjumlah sekitar 50 orang menerima panggilan mencurigakan dari nomor dengan kode awalan 0899. Bahkan, teror serupa juga dialami oleh mahasiswa dari fakultas lain, termasuk Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Pertanian, hingga Fakultas Kedokteran, serta mereka yang tinggal di rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Unud. Lebih mengkhawatirkan lagi, ada laporan bahwa mahasiswa dari universitas lain di Bali juga menjadi korban modus serupa.
AS menceritakan pengalamannya mendampingi salah seorang temannya berinisial DS yang menjadi korban penipuan tersebut. Penelpon yang mengaku sebagai anggota kepolisian menuduh DS terlibat dalam kasus pencucian uang ilegal. Interogasi bahkan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom, menambah kesan meyakinkan bagi korban.
Modus operandi pelaku adalah dengan menginterogasi korban terkait kasus pencucian uang fiktif. Kemudian, pelaku mengarahkan korban untuk menghubungi orang tua dan meminta uang dengan alasan palsu, seperti menerima beasiswa. Untuk meyakinkan korban, pelaku bahkan memalsukan dokumen beasiswa dengan mencantumkan logo Universitas Udayana.
Dalam kasus DS, pelaku menuduh korban telah menjual identitasnya senilai Rp 200 juta dan mendesak korban untuk meminta uang kepada orang tua untuk menyelesaikan perkara tersebut. Akibatnya, DS mengalami kerugian finansial yang signifikan, mencapai ratusan juta rupiah, dan mengalami trauma psikologis yang mendalam.
Modus penipuan serupa juga dialami oleh sejumlah mahasiswa lainnya. Para pelaku sering kali menyebut nama fiktif 'Puji Lestari' sebagai dalang dari kasus pencucian uang yang dituduhkan kepada korban. Korban yang dihubungi juga melaporkan bahwa pelaku menyebutkan nama lengkap hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK) mereka. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa data pribadi mahasiswa telah bocor.
- Mahasiswa Unud diteror panggilan telepon dari nomor tak dikenal.
- Penelepon mengaku sebagai anggota kepolisian.
- Korban dituduh terlibat kasus pencucian uang.
- Pelaku meminta korban menghubungi orang tua untuk meminta uang.
- Pelaku menggunakan logo Unud untuk membuat dokumen palsu.
- Korban mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
- Pelaku mengetahui data pribadi korban seperti nama lengkap dan NIK.