Transformasi Digital Layanan Kesehatan di NTT: Bakti Kominfo Tingkatkan Konektivitas Internet
Pemerintah terus berupaya meningkatkan layanan publik berbasis digital di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil. Salah satu tantangan utama adalah pemerataan akses internet yang memadai. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengambil langkah strategis untuk mengatasi kendala ini.
Di Nusa Tenggara Timur (NTT), inisiatif Bakti Kominfo telah membawa perubahan signifikan dalam sektor kesehatan. Peningkatan kecepatan internet dari 4 Mbps menjadi 8 Mbps telah memfasilitasi pemanfaatan aplikasi digital di Puskesmas. Tucla Suarez, Plh Kepala Puskesmas Camplong di Kabupaten Kupang, mengakui bahwa jaringan internet yang dibangun oleh Bakti Kominfo sangat membantu proses pelayanan kesehatan yang kini berbasis aplikasi. Namun, ia juga berharap agar kapasitas internet dapat terus ditingkatkan seiring dengan bertambahnya kebutuhan dan penggunaan aplikasi.
Ketua Dewan Pengawas Bakti Kominfo, Virgie Baker, dan Dirut Bakti Kominfo, Fadhilah Mathar, menanggapi langsung kebutuhan tersebut saat meninjau Puskesmas Camplong. Fadhilah Mathar menekankan peran Bakti Kominfo sebagai enabler dalam digitalisasi proses kerja pemerintah. Digitalisasi ini menggantikan proses manual yang sebelumnya dilakukan oleh petugas puskesmas, sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi.
Fadhilah menjelaskan bahwa penentuan kapasitas awal 4 Mbps per titik didasarkan pada analisis kebutuhan awal dengan asumsi dua administrator. Namun, dengan semakin banyaknya aplikasi yang digunakan, koneksi internet terasa lambat. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa kapasitas tersebut setidaknya telah memungkinkan digitalisasi dasar dan interaksi dengan Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan data hingga 10 Juni 2025, upaya pemerataan akses digital di seluruh Indonesia menunjukkan hasil yang menggembirakan. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menerima laporan mengenai pencapaian ini dalam kegiatan monitoring konektivitas digital secara daring.
"Melalui kerja keras dan kolaborasi berbagai sektor, total sebanyak 27.858 lokasi layanan publik dengan kapasitas (satelit) Satria-1 dan 6.747 desa kini telah terlayani akses internet dan sinyal seluler," ujar Fadhilah di Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Kamis (12/6/2025).
Di Provinsi NTT, Bakti Kominfo telah membangun 584 titik BTS 4G dan USO (Universal Service Obligation) serta 2691 titik layanan akses internet gratis. Sementara itu, di Provinsi Maluku Utara, telah dibangun 497 titik BTS 4G dan USO serta 687 titik layanan akses internet gratis.
Kementerian Kominfo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas konektivitas digital di seluruh Indonesia melalui kerja sama lintas sektor. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat dari transformasi digital.