ESG: Transformasi Paradigma Bisnis Menuju Inovasi dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Pergeseran paradigma dalam dunia bisnis semakin mengukuhkan Environmental, Social, and Governance (ESG) bukan sekadar pemenuhan kewajiban, melainkan sebagai motor penggerak inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dalam sebuah forum diskusi bertajuk ESG as a Catalyst for Innovation & Growth, yang diselenggarakan bersama Indonesian ESG Professional Association (IEPA), para ahli dan praktisi dari berbagai sektor menegaskan pentingnya mengintegrasikan prinsip ESG ke dalam strategi inti perusahaan. Citra Junika Siregar, CEO Prasetiya Mulya Executive Learning Institute (Prasmul-eli), menyatakan bahwa ESG seharusnya dipandang sebagai peluang untuk membuka pasar baru, meningkatkan efisiensi biaya, dan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Transformasi ESG:

  • Inovasi dan Pertumbuhan: Implementasi ESG bukan lagi sekadar laporan keberlanjutan, tetapi tentang menciptakan inovasi, memacu pertumbuhan, dan membangun masa depan bisnis yang lebih cerdas.
  • Energi Terbarukan: Penerapan energi terbarukan sebagai langkah konkret dalam mengatasi isu lingkungan.
  • Model Bisnis Sirkular: Mengadopsi model bisnis sirkular untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.
  • Kolaborasi Startup: Bermitra dengan startup untuk mengembangkan solusi yang terukur dan inovatif dalam mengatasi tantangan ESG.

Ketua IEPA, Herry Ginanjar, menyoroti pertumbuhan pesat Komunitas ESG sejak tahun 2022. Dimulai dari kelompok kecil dengan sepuluh anggota, kini komunitas ini telah berkembang menjadi jaringan yang terdiri dari hampir 800 profesional aktif dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, swasta, akademisi, investor, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Tantangan dan Peluang:

  • Persepsi Biaya: Mengubah pandangan perusahaan yang masih menganggap ESG sebagai biaya, bukan investasi.
  • Kolaborasi Lintas Sektor: Meningkatkan kolaborasi antara berbagai sektor untuk mencapai tujuan ESG yang lebih efektif.
  • Regulasi yang Berkembang: Mengantisipasi dan beradaptasi dengan regulasi ESG yang terus berkembang.

Dalam sesi diskusi yang dinamis, para peserta aktif bertukar ide dan menjajaki potensi proyek kolaboratif. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara IEPA dan Prasmul-eli menjadi simbol komitmen bersama untuk membangun ruang akademik yang relevan dan berdampak dalam memajukan ESG di Indonesia.

Kesepakatan bersama yang dicapai adalah bahwa ESG tidak lagi bisa dianggap sebagai agenda tambahan, tetapi sebagai jantung dari strategi bisnis modern dan cara baru untuk melihat peluang.

Indonesian ESG Professional Association (IEPA) adalah asosiasi independen yang bertujuan untuk menghimpun dan memberdayakan para profesional di bidang ESG. Dengan fokus pada praktik, kebijakan, dan pengembangan sumber daya manusia, IEPA mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan yang berintegritas dan berbasis kolaborasi.